Mohon tunggu...
gemintang
gemintang Mohon Tunggu... Arsitek - beri aku kertas dan pena, kan kulukis wajah dan kuceritakan kisahnya

mulai saja, sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sirene Hari Tua

21 Oktober 2020   13:27 Diperbarui: 21 Oktober 2020   13:34 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: review.topmaxtech.net

rumah tua ini menjadi belahan hatiku

 sebab di dalamnya banyak bekas bekasmu

 jaket hujan yang kau gantung di balik pintu masih tetap di situ,

 dan sepertinya aku akan mengabadikannnya biar terasa kau seperti ada

oya, surat kepindahanmu sudah kuurus

 ingat pak cipto yang dulu pernah jadi loper koran di kompleks rumahku?

 nah, beliaulah yang tandatangani berkas berkasmu

 yah, terbukti sudah dunia memang berputar

lagu romantis kita masih menjadi sisipan indah dalam rutinitas hidupku 

 walau piringan hitamku sudah renyah, namun nada yang dibunyikan 

 dari goresan-goresannya masih se-azimat keanggunan yang tiada duanya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun