Mohon tunggu...
gemintang
gemintang Mohon Tunggu... Arsitek - beri aku kertas dan pena, kan kulukis wajah dan kuceritakan kisahnya

mulai saja, sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sirene Hari Tua

21 Oktober 2020   13:27 Diperbarui: 21 Oktober 2020   13:34 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: review.topmaxtech.net

 baumu yang pasti sudah menempel di serat serat benangnya

dan apakah kau masih ingat dengan pohon anggur yang kau tanam di

 taman kecilku? aku ingat kau selalu mengutip biji biji yang keluar dari

 mulutku dan memasukkannya ke dalam tanah dekat kaki kita

 sayangku, mereka telah tumbuh besar!

 sehingga aku tak lagi perlu mengayuh sepeda dalam cuaca dingin untuk

 beli anggur ke kota, sebab telah ada anggur cinta ditaman kecil yang

 selalu segar di balik jendela, tempat kita pernah beradu cium yang

 berakhir pada perseteruan keringat di kulit tengkuk

dan bagaimana kabarmu pendekar?

 sesungguhnya aku tak mau jawaban lain selain kabar kau baik baik saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun