"Oyah ini buat lo...daaammnnn"ujarku sembari menonjok mukanya dan berlalu pergi.
Aku keluar dan menuju taman dekat rumahku. Lelehan airmata tak bisa terhenti sedari tadi. Pedih itu kini seakan mengendap di dasar hati. Sakitnya bukan main, bagaikan beling menancap di sekitar hati yang dulu penuh cinta. Ucapan-ucapan termanisnya dulu , kini seakan menjijikkan di telingaku. Menurutnya, menggoreskan luka semudah itu.Â
"Nih cin..." seseorang memberikan sapu tangan kepadaku.
Aku menerimanya sembari menoleh.
"Aaaaaaaaa"teriakku
"Aaaaaaa" dan ia mengikuti teriakanku sembari berlari dengan lucunya
"Hahaha..." tawaku lepas.
"Eh cin buat eke kaget ajay?" Ujarnya dengan gaya bancinya.
"Hehehe lu cewe atau cowo?"tanyaku
"Ehhhh eke bencong hihihi, yey buat eke lari tadi and liat sepatu eke yang mehong jadi rusak" (ehhhh aku bencong hihihi, kamu buat aku lari tadi dan liat sepatuku yang mahal jadi rusak). Ujarnya
"Hehehehe lu lucu ya?"