Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(Serial Pak Erte) Hikayat Sendu, neng Romlah

19 Desember 2017   12:47 Diperbarui: 19 Desember 2017   12:57 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic. jakartanomali.blogspot.com

*****

Romlah baru saja selesai berpakaian saat Babeh dan beberapa  orang datang berhamburan ke rumahnya. Pakaian mereka basah kuyup,  karena sejak tadi pagi hujan turun dengan derasnya disertai guntur dan  angin kencang.

Babeh berdiri di ambang pintu. Beberapa orang berdiri di belakangnya. Menunggu kalimat yang akan meluncur dari mulut Babeh.

"Romlah...Elu kudu tabah ya. Parlan..." Babeh menggantung kalimatnya.

Romlah memandang Babeh penuh tanda tanya. Jantungnya berdegup kencang.

"Bang, Bang Parlan ke..kenapa, Beh?" Tanya Romlah terbata-bata.

"Parlan, laki lu...kesamber petir, Neng..." Ujar Babeh pelan.

Mendengar kabar tersebut Romlah nggak bisa berkata apa-apa.  suaranya tercekat ditenggorokan. Baru satu minggu Romlah menjalani  hidup sebagai pengantin baru. Tapi sekarang Tuhan menentukan lain.  Tiba-tiba pandangan Romlah mendadak gelap, dunia pun seperti berputar,  sebelum akhirnya si semok jatuh pingsan.  Gedebuk!

*****

"Begitu ceritanya, Pak Erte, empok... Kenapa sekarang Aye, menjanda..." Kata Romlah mengakhiri ceritanya.

Pak erte dan beberapa orang yang berkumpul di halaman depan  rumahnya menarik nafas panjang saat Romlah selesai menuturkan riwayat  hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun