Pabrik gula pertama adalah Pabrik Gula Colomadu, dibangun pada tahun 1861 dan dibuka setahun kemudian. Setelah mendirikan Pabrik Gula Kolomadu, Manggunigara IV mendirikan pabrik gula di wilayah Kalanganya yang diberi nama Pabrik Gula Tasikmadhu. Pabrik ini dibangun pada tahun 1871 dan mulai beroperasi pada tahun 1874. Selain membangun pabrik gula, Mangkunegara IV juga menugaskan Raden Ranasetra untuk mengelola perkebunan tebu dan R. Kamp untuk mengelola dan melaksanakan pembangunan pabrik tebu.
Pada mulanya industri gula merupakan industri swasta milik keluarga Mangkunegara IV. Agar lebih berkembang dan memperoleh keuntungan yang lebih besar bagi kemakmuran Praja Mangkunegaran, maka industri gula diubah menjadi Perusahaan Praja pada masa sebelum wafatnya Mangkunegara IV.
Pada masa pemerintahannya, reformasi dilakukan pada organisasi pemerintahan Wanggunigaland. Pada tanggal 11 Agustus 1867, di Planatan, didirikan departemen pemerintahan di luar angkatan darat dan resimen, yang disebut Kawedanan, di bawah Wedana. kawedanan-kawedanan, yaitu:
Distrik Harmon Prozo. Kawedanan ini dibagi menjadi tiga Kemantren, yaitu: Sastrolukito, bawahan carik yang bertugas menulis dan berhitung; Reksa Pustoko, bertugas memelihara dan menyusun dokumen-dokumen penting; Pamongsiswo, mengembangkan seni dan sastra. Mengawasi guru, siswa, pelukis, pematung di kawasan Wangkunigaran
Kavedanan Kattapraja. Kawedanan dibagi menjadi dua kementerian, yaitu: Kartahusada, yang bertanggung jawab meningkatkan sumber pendapatan Mangkunegaran; Martanimpuna, bertanggung jawab menerima pajak dan pendapatan luar biasa Mangkunegaran.
Kavedan dan kati praja. Kawedanan membawahi departemen pendidikan, Kartapura, yang bertanggung jawab atas perbaikan perkotaan dan penanggulangan kebakaran.
Rexavi Bawa Kavidanam. Kawedanan ini membawahi empat Kemantren, yaitu: Reksawarastra yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan senjata; Reksawahana yang bertanggung jawab atas pemeliharaan kendaraan dan suku cadangnya; Reksabusana yang bertanggung jawab atas perawatan dan perlengkapan pegawai negeri sipil dan prajurit; Langen Praja yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perlengkapan senjata. pemeliharaan dan penyelesaian gamelan.
Kabupaten Madrapura. Kawedanan terbagi menjadi empat Kemantren, yaitu: Mandrasana yang menjaga peralatan; Reksa Pradipta yang membuat dan menyalakan lampu; Sabpandaya yang menangani alkoholisme Praja; Reksasunggata yang bertugas menyediakan makanan ke keraton.
Kavidanam Prabhabhaksana. Kawedanan ini membawahi tiga Kemantren. Gotong royong menjaga dan mendistribusikan makanan. Wreksapandaya, bertanggung jawab menyuplai kayu jati untuk bahan bangunan. Talutala, bertugas mendistribusikan sirih, rumput, dan beras.
Kavidanam Yogavara. Kawedanan ini membawahi tiga Kemantren. Ketib bertugas untuk mengawinkan orang yang akan segera menikah, mengurus jenazah, dan menyelesaikan perkara yang akan dibawa ke Surambi. Naib berwenang menyelesaikan perceraian, wasiat dan urusan lainnya. Beliau mengawasi orang-orang yang mempelajari agama dan memelihara makam serta tempat-tempat suci. Ngulama bertugas mendoakan keselamatan dan kesejahteraan Mangkunegaran
Serat Wedhatama
serat Wedhatama berisi lima tembang macapat (puisi tradisional Jawa) dengan total 100 pupuh (bait).
 Berikut ini pembagian dan urutan tembang macapat yang terdapat dalam Serat Wedhatama.Â
A.Serat Pangkur (menjelaskan tentang cara menjadi pribadi yang baik) (14 pupuh, 1 - 14)
Mingkar mingkuring angkara,Â
Akarana karanan mardi siwi,