Curhatanku membuat dokter ganteng itu mengangguk-anggukkan kepala. Ia buka kacamatanya dan beranjak dari ranjangku. Proses yang menegangkan. Akan ada dua dokter lagi yang akan berbincang dan memeriksaku.
***
Waktu berlalu. Tiga dokter sudah. Periksa ini-itu, beragam pandangan dan rentetan pertanyaan sudah kuhadapi.
Hari ini ... pemberitahuan keputusan mereka. Final!
“Kamu sudah yakin dengan keputusanmu meninggalkan dunia ini?“ Dokter Hofmann memelukku.
“Ya, dokter Hofmann.“
“Apa kata keluargamu? Biasanya butuh dua saksi kematianmu.“
“Aku sengaja tak menghubungi mereka. Bukankah soal hidup, keputusanku, dok.“
“Baiklah. Aku menghargai keputusanmu, kami akan tetap membantumu. Ada permintaan terakhir?“
“Ya ... Boneka Pow, buku “Bulan Mati, Balkon dan Ciuman“ dan HP Ran di dekat ranjangku. Bakarlah jasadku, sebarkan di laut.“
“Itu saja? Kami akan melakukannya. Janji. Kami bertiga sudah sepakat. Jadwalmu, tanggal 27 November.“