"Iya Pak Hanung, ini istri saya tumben sempat datang ke kantor buat antar makanan, biasanya hampir tidak sempat, kadang makanannya hanya dititip ke ojek online. Biasalah mama muda sekarang bisnis nya banyak" jelas Frans.
"Pantesan jarang keliatan di acara kantor juga Bu Vina" wanita tadi menghampiriku.
"Iya Bu Mega, saya juga tidak mau menghambat karir istri saya mumpung masih muda" kata Frans menimpali.
Aku masih mematung tidak tau harus berbuat apa.
"Kamu kesini naik apa sayang, motor?" tanya Frans.
"Aku...naik taxi tadi, soalnya aku.."
"Bu Mega, mohon maaf Bu, saya permisi sebentar untuk mengantar istri saya pulang ya Bu, kasihan dia tadi sendirian kesini" kata Frans. Bu Mega hanya mengangguk, dan yaaa...semua orang di lobby ini melihat kami keluar bersama.
"Kamu gak kenapa-napa kan?" tanya Frans saat kami makan malam di rumah.
"Gak papa mas, kerjaan kamu gimana?" tanyaku balik
"Seperti biasa, mengurus projek, ada kabar bagus, tadi pas rapat, Pak Direktur mempromosikan aku jadi Supervisor, jadi ke depannya waktu aku mungkin lebih banyak di luar kota" jelas Frans.
"Lagi corona gini, apa gak bahaya kalo ke luar kota?" tanyaku. Frans melihatku sambil tersenyum. Jika diperhatikan lebih lama Frans memang lebih tampan dari siapapun.