Mohon tunggu...
GABRIELLA SWASTIKASITEPU
GABRIELLA SWASTIKASITEPU Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Content creator

Content creator

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Corona dan Jodoh

7 Juli 2021   20:06 Diperbarui: 7 Juli 2021   20:10 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Karena Zio tau bukan hanya dia yang mencintai kamu" jawab Kak Frans.

"Oh tentu, ada mama papa dan Kak Cica" aku nyolot.

"Ada aku" aku langsung menatap kak Frans dalam.

"Gimana gimana, kak tolong ya bikin aku ngerti apa yang udah terjadi. Kenapa dari semua orang, cuman aku yang gak tau apa-apa? "

"Vin, aku suka, sayang, cinta sama kamu sejak pertama kali Zio bawa kamu ke lapangan futsal itu. Kalian baru jadian waktu itu, dan aku belum punya pacar. Tapi ada Cica, cewek yang ngejar aku sejak dia masuk BEM. Aku gak pernah suka ke Cica, aku nerima dia karna dia punya penyakit asma dan jantung, aku kasian, siapa lagi yang mau nerima dia? Tapi aku bisa apa, kalau kamu ternyata bahagianya sama Zio?"

Aku bahkan tidak percaya ternyata cerita ini terjadi di dunia ku. Aku pikir cerita konyol begini hanya ada di FTV Indonesia. Ketika hari wisuda yang dilaksanakan secara virtual, aku tidak melihat Zio. Sejak kejadian dadakan itu, keluarga Zio lost contact denganku. Aku sama sekali tidak tau keadaan mereka.

Kenapa akhirnya aku menerima pernikahan ini? Tentu saja jawabannya karena Kak Cica. Bahkan aku dihampiri beliau dalam mimpiku, memintaku untuk menjadi istri Frans. Cinta akan timbul dengan sendiri katanya. Lalu harus ku apakan cinta yang sudah tertanam selama 4 tahun bersama Zio. Harusnya Zio mempertahankanku.

Pagi ini aku sudah berdiri di depan altar, jari manisku sudah tersemat cincin pernikahan. Ya aku sekarang sudah sah menjadi keluarga Bramuwijaya. Aku melihat walaupun hanya ada 20 orang, mereka semua terlihat ceria seperti mendapatkan emas 100 karat.

Kak Frans menggenggam tanganku dan berbisik,"Aku janji akan membuat kamu bahagia seperti dulu" aku hanya diam dan menatap kosong ke depan. Cinta yang aku punya kalah dengan permintaan orang mati. Bahkan aku tau Kak Cica tidak ada lagi di dunia ini, kenapa aku tidak memberontak saja saat itu? Sayangnya aku menyayangi Kak Cica dalam keadaam hidup atau mati. Akhirnya semua kalah ketika aku ingat hari dimana Kak Cica mendonorkan ginjalnya kepadaku, insiden aku terkena batu ginjal. Padahal saat itu aku masih memiliki 1 ginjal yang berfungsi, tapi kata kak Cica, anak muda harus punya 2 ginjal. Lalu apa bedanya dengan dia.

Zio benar-benar hilang dari dunia ini. Aku kehilangan kabar dan jejaknya. Frans tau aku masih sering mencari cara untuk mengetahui kabar Zio, dia kadang membantu, namun kami tetap gagal mendapatkan lokasi terkini dari Zio dan keluarga.

Di rumah ini, Frans yang melakukan segalanya. Dia tau aku belum siap mencintainya dan dia tetap saja dengan sabar dan sukarela melakukan apapun. Padahal dia masih bekerja sebagai teknisi di salah satu perusahaan BUMN, dan dia juga masih harus mengurus ku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun