“ Ya,tetapi kita harus berusaha untuk menghalau setiap unsur kebangkitan komunis di Indonesia ini,pasti mereka memproak porandakan kepentingan rakyat dan negara yang beragama,entah dengan cara apa....” Kata laki laki muda itu agak prihatin
“ Lho..kata orang komunsime kan systim pemerintahan,apa mereka akan membantai agama?” tanya sang vokalis dan bassits hampir serempak
“ Ya,tapi system pemerintahan atheis,...Maksudnya,jika pemerintahan beranggautakan komunis ,mereka akan memprogram kemakmuran komunsime global,dan kepentingan bangsa yang hanya melaksanakan amanat PANCASILA akan di buang,sebab mereka menganggap ibadah adalah tekanan mental,sedangkan kesejahteraan hidup merdeka yang mereka gembar gemborkan hanyalah untuk kaum mereka saja,namanya juga komunis” Jawab laki laki muda itu
“ Mungkin mereka akan menghapuskan aktifitas para ahli dan tokoh sosial agama dari bumi Indonesia “ Sambunganya lagi ketika ia merebahkan tubuhnya di atas kursi yang tertata berbaris
“ Apa sudah yakin akan ada kebiadaban itu?” tanya sang drumer
“ Hal itulah yang harus kita fikirkan dari sekarang...anak anak generasi sekarang sudah menilik agama sebagai solusi hidup,dan mereka bersedia kuliah di universitas agama,tentu mereka akan menjadi target itikad jahat komunis,.....sebaiknya ada usaha perlindungan terhadap kaum intelektual agama” Kata laki laki muda itu optimis
Bagian 4
Saras besar berlarian mendekati penjual bubur yang sepertinya tidak mendengar bahwa dia sudah memanggilnya berkali kali dari rumahnya
“ Mang,kenapa tidak berhenti,dari tadi Saras manggil “ Kata Saras ketika tukang bubur itu berhenti dan segera menyiapkan buburnya untuk Saras .
“ Eh,..neng Saras ..aaf neng..tadi ada suara petasan anak anak ,jadi paman kuang mendengar..maaf..saya kira neng tadi edang kegirangan mendengar letusan petasan” Ujar penjual bubur itu
“ Mamang ini ada ada saja ,ini bubur untuk nenek yang sakit,dia nggak puasa,jangan dikasih pedas , mang” Kata Saras