Mohon tunggu...
gabriele richard
gabriele richard Mohon Tunggu... Wiraswasta - Komponis,arranger,musisi,penulis

Lahir di kota Purbalingga 15 Mei 1966 Ayah mantan TNI yang pensiun dini untuk mengabdi di dinas Kabupaten Purbalingga,wafat tahun 1981 Ibu seorang wanita desa biasa ,wafat tahun 2016 Satu keluarga terdiri dari sembilan bersaudar,yang bungsu telah wafat di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kutukan Arwah Nenek Saras

19 Januari 2017   04:29 Diperbarui: 21 Januari 2017   20:18 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“ Betul bang,apa kata dunia kalau alap alap gagal bawa mangsa untuk  anak anak dikandang,malah bertarung di awang awang.,...Untunglah..kita masih punya bos disini yang nyuruh kita aneh aneh....he...he...he... Masa,bulu merpati di masukan ke kubur orang...ada ada saja” Kata Si Rony yang paling bungsu,

Ternyata...mereka adalah segerombolan penjahat yang merantau dari kampung halamannya mencari nafkah dengan cara sesat. Dan ketika mereka akan mengawasi Laras dan kakak serta neneknya,tiba tiba ketiganya sudah menghilang. 

“ Bos kita kan pemuja setan....kalau bulu merpati  ini didalam kuburan,mereka akan menyembah dengan dupa dupa dari rumahnya...mungkin juga malam malam datang sedniri ...he...he...he supaya dapat berkah setan ...ha...ha...ha ” Jawab Si TOm dan merekapun segera ,meninggalkan pekuburan itu....

Bagian 2

Seorang laki laki muda berjalan kearah terminal kota,ia hanya membawa sebuah ransel  pakaian dan tampak wajah yang selalu ceria jika berpapasan dengan orang orang..Laki laki itu pernah berfikir bahwa hampir seluruh penduduk kota yang mengenalnya akan berkerumun menyambut ia lewat dengan sikap seperti rakyat kepada rajanya.

“Pangeran itu kasihan sekali,ia hanya memikirkan kita dan iapun rela melepas segala hartanya untuk kita yang memang seelalu perlu biaya hidup” Kata Pak Nardi ,penduduk di kota itu  kepada Nenek Laras yang turut memperhatikan laki laki muda itu

“ Memang ,sejak ia kita ketahui sedang membela kita dari seluruh masalah,keadaan kita berubah,tadinya sulit meperoleh pendapatan,sekarang mudah..tapi koq ia tidak duduk di kantor atau biro yang kita rtahu ya pak ” Kata Nenek laras dan ia tiba tiba berjalan cepat menggapai tangan laras yang akan menyebarang jalan besar. “Saras ,jangan ke jalaaan besar....” Serunya dan mereka segera kembali kerumah masing masing

Bagian 3

Disebuah kantor besar,beberapa pemain band sedang berlatih di ruang aula kantor itu,laki laki muda itu datang agak terlambat dan segera mensteam guitar electric dan mulai menuntun kawan kawannya memainkan sebuah lagu hard rock

“ Lyirk lagu itu romantis,tapi koq bisa kamu aransir menjadi musik sweet rock,dan enak di dengar..” kata drummer dan ia memanggil seorang pesuruh untuk membawakan minuamn bagi mereka

“ Musik adalah   muatan seni,jika jiwa  yang kuat mengadaptasikan lyric melo dengan musik,tentu akan berthema rock...jika jiwa kuat menerima lyric berthema sosial,maka akan mengekspresikan musiknya agak nuansa  horor...he...he...he “ jawab laki laki muda itu 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun