TB1 "Cara Menjadi Seorang Pemimpin yang Mempunyai Sikap Disiplin dan Pandai Memanajemen Waktu"

 Tipe demokratis

Dalam kepemimpinan jenis ini, pemimpin selalu melibatkan seluruh anggota kelompok dalam proses pengambilan keputusan, seperti halnya kepala sekolah yang selalu menghargai pendapat bawahan/gurunya untuk membangun sekolahnya. Penelitian menunjukkan bahwa untuk mencapai kepemimpinan yang demokratis, tindakan seorang pemimpin harus:

( - ) Lebih banyak interaksi kelompok dan perencanaan bersama
( - ) Penciptaan suasana yang sehat untuk pengembangan individu dan kemungkinan solusi kepemimpinan.

Tantangan apa yang dihadapi setiap pemimpin?

Marketeers.com

Tantangan utama terkait kepemimpinan adalah membangun budaya positif dan menciptakan suasana yang mendukung kerja sama tim (Dubrin, 2005). Budaya ini menjadi mata rantai dan jalur yang mengarahkan anggotanya untuk bekerja sama menuju tujuan bersama. Jika budaya dan suasana yang mendukung tidak diciptakan, tim akan berantakan karena pengaruh ego dan keinginan masing-masing individu. Oleh karena itu, Anda harus memahami bahwa menjadi seorang pemimpin bukan hanya tentang memuaskan hasrat Anda sendiri akan penghargaan, tetapi juga tentang bertanggung jawab atas kebugaran, kinerja, dan kesejahteraan anggota tim Anda.

Tantangan pemimpin berkaitan dengan membangun komitmen anggotanya. Komitmen organisasi merupakan ikatan emosional antara karyaanggwan dengan organisasi yang timbul dari kepercayaan, keinginan untuk mencapai suatu tujuan, dan keinginan untuk mempertahankan keanggotaan sebagai bagian dari organisasi. Hal ini menyebabkan karyawan tetap berpegang pada organisasi dan tujuannya dalam kondisi yang menguntungkan dan tidak menguntungkan. Komitmen organisasi memotivasi karyawan untuk mempertahankan pekerjaannya dan menunjukkan hasil yang seharusnya. Karyawan yang berkomitmen terhadap perusahaan biasanya menunjukkan kualitas pekerjaannya yang baik, lebih menyeluruh (Sutrisno et al, 2017).

Ada berbagai jenis kepemimpinan. Gaya kepemimpinan terbaru saat ini yang sering diminta oleh para peneliti adalah gaya kepemimpinan yang melayani (Mira & Margaretha, 2012). Konsep kepemimpinan yang melayani berbeda secara signifikan dari konsep kepemimpinan sebelumnya. Dalam gaya kepemimpinan ini, karyawan yang sering dipandang sebagai bawahan justru lebih diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan. Kondisi kerja yang menyenangkan dalam organisasi menjadi fokus perhatian Pemimpin dan kami mempertimbangkan pentingnya ikatan emosional antara Pemimpin dan karyawan dalam organisasi.

Menerapkan kepemimpinan yang baik dapat memotivasi karyawan untuk berkomitmen pada organisasi dengan cara yang mempengaruhi kinerja karyawan. Pernyataan ini berarti bahwa Pemimpin mengikuti gaya kepemimpinan yang welas asih, selalu mendengarkan pendapat karyawannya dan memiliki visi yang jelas untuk memajukan perusahaan dan menghargai kontribusi mereka. Nugroho (2021) menjelaskan bahwa kepemimpinan yang melayani dapat meningkatkan kinerja SDM secara lebih efektif.

Meskipun tidak ada konsensus di antara para ahli tentang persyaratan ideal seorang pemimpin, berikut adalah beberapa hal penting yang harus Anda miliki untuk menjadi seorang pemimpin yang melayani. Saya berharap beberapa hal ini akan menjadikan Anda seorang pemimpin yang dapat membangun tim, hubungan, disiplin, dan komitmen yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan aspirasi Anda.

•  Anda memiliki wawasan pengetahuan yang luas
• Rendah hati (dalam perkataan, sikap dan tindakan)
• Otoritas / menarik
• Sehat jasmani dan rohani (jasmani dan rohani)
• Bisa menganalisis
• Keterampilan Komunikasi
• Anda memiliki keterampilan melatih (untuk mengembangkan keterampilan orang lain)

Selain tantangan yang dijelaskan di atas, Pemimpin memiliki tantangan lain. Di bawah ini adalah daftar tantangan yang harus Anda hadapi: