Mimpi?
Saya berpikir sebentar,mengingat-ingat terakhir tadi sebelum tiba di sini saya memang mau tidur. Dan sebelum tidur saya memang membaca-baca iklan wisata Macau.
Jadi, benar, ini mimpi?
“Aku Chia Ting. Panggil saja Chia. Ayo ikut. Aku akan mengajakmu keliling Macau,” ujarnya bersemangat.
Baiklah, jika ini benar mimpi, sepertinya nikmati saja.
Saya bergegas berdiri menyusul Chia yang terlihat penuh semangat berjalan. Saya tidak paham bagaimana, yang pasti berjalan dibelakang Chia, rasanya seperti melintasi waktu. Tiap satu langkah kaki, rasanya saya bisa melalui jarak yang amat panjang dengan sangat cepat.
Astaga, ini benar-benar Macau! Persis dengan apa yang saya lihat sebelum tidur. Bangunan-bangunan peninggalan Portugis di kiri kanan saya, semua sama persis. trotoar berhiaskan mosaik yang indah itu pun sama.
Saya sudah tiba di kawasan Senado Square. Berkali-kali saya mengucek mata, masih tak percaya.
“Chia!” seseorang yang tampaknya kawan Chia menghampiri. Keduanya berbicara sebentar dalam bahasa yang setahu saya itu bahasa Cina. Usai kawan Chia menyerahkan sesuatu pada Chia, ia melambaikan tangan kepada saya, berujar dengan bahasa yang kali ini tak saya ketahui bahasa mana. Ia lantas berlari pergi. Hilang, dalam lalu lintas manusia yang ada di kawasan Senado Square.
“Dia temanku. Ini egg tart. Kulinernya Macau,” Chia membuka kotak bertuliskan ‘Lord Stow’s Bakery’ pemberian temannya.