Mohon tunggu...
Freya
Freya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

suka menulis cerita silat, misteri dan horror

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Karnaval Perjalanan Waktu

17 Agustus 2024   14:03 Diperbarui: 17 Agustus 2024   14:14 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pexels dari Pixabay

Peringatan Hari Kemerdekaan telah tiba! Seluruh kampung sibuk mempersiapkan acara untuk memperingati hari kemerdekaan. Umbul-umbul sudah dipasang di sepanjang jalanan kampung, aneka lomba untuk anak-anak maupun orang dewasa sudah mulai diselenggarakan, termasuk acara yang paling ditunggu-tunggu Santi yaitu Karnaval Sepeda Hias.

Sudah sejak tiga hari yang lalu Santi gadis kecil kelas 6 SD itu mempersiapkan sepedanya untuk mengikuti karnaval.  Siang hari sepulang sekolah Santi memastikan kembali kondisi sepedanya agar kegiatan karnaval berjalan lancar.  Sepeda warna merah itu sudah dipenuhi hiasan yang meriah dengan nuansa merah putih. Kegiatan karnaval itu akan dimulai pada jam 15.00 sampai sebelum maghrib, mengelilingi jalanan kampung.

Sebelum berangkat, Santi berpamitan pada bapak ibunya

“Bapak, Ibu, aku berangkat dulu ya.”

“Hati-hati di jalan ya, habis karnaval langsung pulang, nggak usah mampir kemana-mana,” pesan ibunya.

“Bapak Ibu nanti nonton aku pawai ya.“

“Iya, kami pasti akan nungguin kamu lewat, nanti bapak tunggu di jalan depan pabrik gula itu ya,” kata bapaknya.

Dalam perjalanan berangkat ke tempat berkumpul,  Santi bertemu dengan Eyang Wari nenek buyutnya yang usianya sudah 88 tahun. Rumah Eyang Wari letaknya bersebelahan dengan rumah Santi.  Walaupun sudah tua, Eyang Wari masih aktif melakukan aktivitas berjualan nasi pecel di depan rumah. Bagi Eyang Wari, kalau tidak bekerja badannya justru akan terasa sakit semua dan dia tidak ingin melewati hari yang panjang dengan seharian berdiam diri.  Dari teras rumahnya, Eyang Wari melambaikan tangannya memanggil Santi.

“Santi, kamu mau ikut karnaval?”

“Iya Eyang, nanti nonton aku karnaval ya.”

“Ah, eyang sudah tua, berat kaki ini kalau mesti berdiri lama nonton karnaval.   Cepat pulang kalau karnaval sudah selesai ya,”pesan Eyang Wari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun