Mohon tunggu...
Cerpen Pilihan

Arloji

19 Oktober 2016   21:03 Diperbarui: 19 Oktober 2016   21:13 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiffany terbangun dan melihat sekelilingnya. Matanya masih sembab dan juga tangannya masih menggengam erat jam tangan itu. Jam menunjukkan pukul 14.30, itu artinya waktu hanya berjalan 30 menit selama ia menjelajahi masa lalu. Kata-kata Mevrouw masih terbayang dalam benaknya.

dan jika kau ingin tahu mengapa hanya aku yang dapat melihatmu, jawabannya akan muncul setelah kau tiba

Sekarang ia sudah sampai di zamannya dan masih belum mendapatkan petunjuk sedikitpun. Tiffany kembali memandang jam tangannya, seakan teringat sesuatu, ia berlari keluar dan mencari ibunya.

“Ibu! Lihat jam tangan ini!” ucap Tiffany dengan bersemangat pada ibunya. Ibunya mengambil jam tangan itu dan mengamati goresan nama yang tertera di jam tersebut. “Me-bro-w Slof-dering?” tanya ibunya kebingungan. Namun kemudian, raut wajah ibu Tiffany berubah seperti mengingat sesuatu yang penting.

“Astaga! Bagaimana mungkin ibu melupakan nama ini! Slotering adalah marga kakek buyutmu Frederickson Slotering! Sayangnya, keturunan selanjutnya memutuskan untuk tidak membawa marga Belanda lagi. Me-bro-w? Mebrouw? Ibu rasa namanya Mevrouw. Nenekmu mendapatkan jam ini darinya, Mevrouw Slotering. Dia adalah nenek buyut dari nenekmu. Akhirnya ibu bisa mengingatnya” ucap ibunya sambil tertawa kecil.

Sekarang, Tiffany tersenyum puas, karena semua pertanyaan di kepalanya dapat terjawab dengan jelas. Di dalam hatinya, ia ingin menjadi Mevrouw, seorang wanita yang kuat, tabah dan  memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun