Mohon tunggu...
Frans Elka Saputra
Frans Elka Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

hanya mencoba untuk berkarya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Sang Kupu-kupu Malam

1 Mei 2016   17:43 Diperbarui: 1 Mei 2016   18:04 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"aduh, bagaimana ya mas saya nggak berani cerita" jawab Wina

"saya minta tolong mbak. saya janji nggak akan kasih tahu siapapun itu. niat saya baik mbak. saya cuma pengen bantu masalah dia" kata Arya

"sebentar ya mas, saya lihat situasi dulu" kata Wina sambil masuk kerumah

tak lama Wina keluar dan duduk lagi.

"Ratna sudah tidur. jadi aman sekarang. saya nggak enak kalau nanti ratna tahu. nanti malah dikira saya punya niat jelek sama dia. kalau boleh saya tahu, emang mas punya perasaan sama ratna? ya perasaan semacam suka atau sayang atau cinta? sampai mas pengen banget tahu tentang dia?" tanya Wina

"aduh bagaimana ya mbak jawabnya. saya malu ngomongnya" jawab  Arya

"sudah, mas jawab saja. mau tahu tentang Ratna atau tidak?" kata Wina

"iya mbak, saya akui saya suka sama dia. ya mungkin ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama. memang baru saja saya ketemu sama dia, tapi setelah perkenalan dan ngobrol banyak hal tadi sama dia, saya jadi tertarik sama dia. ya memang sih, agak salah tempat rasanya saya kenalan dengan dia, tapi saya jujur mbak. saya suka sama dia. mbak tahu sendiri kan, dari tadi saya cuma duduk disitu meskipun saya daritadi ditawari sama teman-teman mbak. mungkin mbak bakal mengira saya cuma mau manfaatin Ratna saja, dan itu wajar kalau mbak punya pikiran seperti itu. tapi kalau saya mau berniat jelek sama dia, sudah daritadi saya "pakai" dia mbak. saya ikhlas terima apapun keadaan dia" kata Arya

"mas kelihatan yakin sekali, padahal mas belum tahu semua tentang Ratna. paling mas cuma penasaran saja. nanti nanti kalau sudah tahu semua mas juga bakal berubah pikiran" kata Wina

"tidak mbak. saya sudah yakin sama pilihan saya. sebetulnya tadi Ratna sudah cerita semua sama saya. saya cuma mau memastikan saja." kata Arya

"sebenarnya saya sendiri juga kasihan mas sama dia. dia terpaksa kerja seperti ini cuma untuk biaya ibunya. dia itu anaknya baik mas, lugu. awalnya sih pelanggan dia banyak mas. wajahnya cantik, badannya bagus, masih muda, siapa sih laki-laki yang nggak mau sama dia? tapi semua berubah ketika dia kena musibah mas. dia kena penyakit sifillis (penyakit kelamin). dia tertular dari pelanggannya. ditambah lagi persaingan didunia malam seperti ini ketat mas. ada yang bocorin tentang penyakit dia kepelanggan- pelanggan dan PSK lainnya. jadinya ya sekarang ini. dia tidak pernah dapat tamu. dia itu orangnya juga agak susah mas. dia selalu menolak diajak untuk berobat. dia berusaha mati-matian dulu untuk kesembuhan ibunya baru dia memikirkan dirinya. saya juga takut mas kalau penyakitnya Ratna tambah parah. apalagi wajahnya sekarang terlihat selalu pucat. maaf mas, bukan maksud saya cerita begini untuk menjelek-jelekan Ratna. tapi saya lihat kesungguhan mas Arya terhadap Ratna." kata Wina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun