“Bisakah kau jelaskan, mengapa kita harus melakukan ini?”
“Karena… aku ingin sekali melarungmu ke laut lepas,” bisikku sambil tersenyum.
Lelaki itu tertawa. “Sikapmu sungguh aneh. Tenanglah, jangan biarkan dirimu hanyut oleh prasangka.”
“Tidak, aku hanya ingin mengatakan, aku telah merelakanmu untuk melakukan apa saja yang kau inginkan.”
“Sebenarnya, apa yang ingin kau katakan?” tanya lelaki itu heran.
Aku hanya diam. Lalu kubungkam pertanyaan itu dengan pelukan.
***
Keesokan harinya, sosok seorang lelaki ditemukan membujur kaku di tepi laut. Kondisi tubuhnya menggembung, menunjukkan bahwa mayat itu tenggelam lebih dulu sebelum dihempaskan ombak kembali ke daratan. Mayat lelaki itu mengenakan kemeja berwarna cokelat.
***
Tepian DanauMu, 6 September 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H