Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tepi Laut

6 September 2016   16:47 Diperbarui: 6 September 2016   20:00 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Bisakah kau jelaskan, mengapa kita harus melakukan ini?”

“Karena… aku ingin sekali melarungmu ke laut lepas,” bisikku sambil tersenyum.

Lelaki itu tertawa. “Sikapmu sungguh aneh. Tenanglah, jangan biarkan dirimu hanyut oleh prasangka.”

“Tidak, aku hanya ingin mengatakan, aku telah merelakanmu untuk melakukan apa saja yang kau inginkan.”

“Sebenarnya, apa yang ingin kau katakan?” tanya lelaki itu heran.

Aku hanya diam. Lalu kubungkam pertanyaan itu dengan pelukan.

***

Keesokan harinya, sosok seorang lelaki ditemukan membujur kaku di tepi laut. Kondisi tubuhnya menggembung, menunjukkan bahwa mayat itu tenggelam lebih dulu sebelum dihempaskan ombak kembali ke daratan. Mayat lelaki itu mengenakan kemeja berwarna cokelat.

***

Tepian DanauMu, 6 September 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun