Sejak saat itu aku tak pernah rela sedikitpun perhatianku lepas darinya. Sampai tibalah  hari terakhir perkemahan.
Upacara penutupan sudah selesai dilanjutkan pembongkaran tenda  .
Sambil menunggu armada menjemput, aku duduk di pinggir telaga. Aku teringat mitos-mitos tentang Telaga Ngebel ini, yang banyak dipercaya oleh masyarakat.Ah mitos!
" Kak Imam...!"
Suara yang lembut membuyarkan lamunanku. Hida...! Sebutan itu terasa nyaman .. menyentuh sampai ke hati. Aku tak percaya dia mendekatiku meski dengan malu-malu.
" Hida sudah sembuh?"
" Alhamdulillah sudah Kak. Makasih banget atas bantuannya kemarin."
" Oh iya, itu kan kewajiban Kakak." Aku tiba-tiba gugup.
" Iya, tapi sampai menggendong gitu, merepotkan banget kan?"
" Oh.. nggak juga, masak merepotkan. Hida mau Kakak gendong lagi ?"
" Iiih... nggak ah!" Cubitan manis mendarat di tanganku.