Mohon tunggu...
Fithrotul Fikriyah
Fithrotul Fikriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya memasak, tapi saya ingin menjadi penulis biar mendapat ilmu, kenalan, wawasan, dan menambah uang saku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Regret

28 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 27 Desember 2024   20:22 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi sepertinya tuhan sudah sangat merindukannya”.

Hancur sudah pertahanan mereka, air mata itu tidak berhenti menetes, ibunya memeluk tubuh ringkih putrinya yang dingin. Sedangkan bapaknya, tidak kuat melihat wajah anak semata wayangnya itu, dan tetap memilih menunggu diluar kamar.

Nyatanya di balik kesedihan mereka ada seorang gadis yang benar-benar hancur, gadis yang selalu menemani sahabatnya melewati masa sulinya, gadis yang selalu menjaga sahabatnya, gadis yang selalu siap dijadikan sandaran oleh orang terdekatnya. Dia hancur, semua sudah berakhir. 

Namun dia tak bisa menangis terlalu lama, dia mengingat kata terkahir yang di ucapkan sahabtnya saat terakhir pertemuan mereka. 

Setelahnya gadis itu tersenyum dan bergumam “pasti sekarang Melis sudah bahagia disana sudah tak merasakan sakit lagi”

“Thanks for everything, lis.” Ucap Fithroh dengan tangis haru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun