Mohon tunggu...
FithAndriyani
FithAndriyani Mohon Tunggu... Lainnya - Read and Write

Write your own history

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pernah Patah

16 Juni 2021   19:56 Diperbarui: 25 Juni 2021   14:34 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dia memberi anggukan kecil. "Aku juga minta maaf."

Usaha Devi untuk mengalihkan perhatian teman-temanku sepertinya gagal. Mereka bersorak menggodaku dengan suara menggelegar. Untungnya laki-laki di hadapanku tidak terlihat risih. Hanya melirik sekali, lalu tak acuh kembali menatap apa pun, selain mataku.

"Bolehkah aku bertanya sesuatu?"

"Iya."

"Mengapa kau melakukannya?"

Bibirnya berkedut samar. Seolah menunggu pertanyaan itu terlontar.

"Benda ini," kali ini dia mengeluarkannya dari saku celana. "Kamu meninggalkannya. Tidak membuangnya."

Merelakan tidak pernah mudah dijalankan. Selugas apapun kalimatnya dinyatakan. Terlepas dari banyaknya kenangan, baik yang layak dan tidak untuk disimpan. Tak dapat dipungkiri, sakit selalu lekat pada perpisahan.

Bibirku sempurna mengatup. Dia benar. Aku tidak benar-benar ingin membuangnya. Justru aku sempat mencarinya. Kukira kalung pemberian Saka pada ulang tahunku tahun lalu itu sudah hilang terkubur pasir. Aku baru berhenti mencari lantaran Devi memintaku untuk menyudahi. Berhenti mengenang luka seakan aku bisa hidup bersamanya.

"Aku akan mengembalikan, jika kau masih ingin menyimpannya."

Bimbang. Aku memang tidak ingin lagi menyimpan apa pun yang mengingatkanku pada Saka. Tetapi aku tahu betul, bagaimana perjuangan si pengecut itu demi mendapatkannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun