♫♪
Rhere masuk ke dalam kelas dengan membawa jus kacang hijau di tangan. Dia sebenarnya pecinta berat kopi, namun terlalu banyak mengonsumsi kafein tidak bagus bagi kesehatan.
Di mejanya tertata rapi sebuah kotak makan berwarna putih. Seingatnya, dia tidak pernah membawa kotak makan seperti itu. Apa itu Eygi? Secarik kertas berwarna biru tertempel di atasnya. Mungkin, itulah petunjuknya.
Kakak...
Tolong dimakan, yah. Tadi pagi tidak sarapan, khan? Ingat, lho, harus banyak makan. Baru sembuh.
Alfa
“Pasti tahu dari Eygi.” Dilipatnya kertas tersebut, disimpan dalam tasnya. Rupanya Alfa membutkan sandwich. Sejak sakit, dia tidak tega untuk mengacuhkan kebaikan cowok satu itu. Melihat kepolosan dan ketulusan yang terpancar dari mata Alfa, rasanya jahat jika dia tidak menghargai. Smartphonenya bergetar, satu pesan masuk. Nomor baru.
Kalau makan jangan sambil melamun, kakak. Apa karena tidak enak?
Kepalanya menoleh ke luar jendela, di sana didapatinya Alfa melambaikan tangan padanya, memberi gerakan isyarat makan, masih dengan wajah terbengong dia mengangguk saja.
Everything about it so delicious.
Really? oh, thank You