Pendekatan ini cenderung konservatif dan menekankan bahwa pendidikan adalah proses pembinaan skill dan kemampuan kognitif, seperti John Dewey yang menekankan bahwa siswa-siswa harus di latih untuk berfikir reflektif, yakni mencoba melatih mereka untuk mengaplikasikan teori pada kasus dan situasi yang baru. Konsep likasikan teori pada kasus dan situasi yang baru. Konsep tersebut juga di angkat oleh Bloom dengan teksonominya yang masih popular sampai sekarang ( Rosyada, 2007: 39 ). Taksonomi Bloom dalam bidang kognitif adalah : (1). Tipe hasil belajar Pengetahuan Hafalan. (2)Tipe hasil belajar Human (Comprehention) (3). Tipe hasil belajar Penerapan (aplikasi). (4). Tipe hasil belajar Analisis. (5) Tipe hasil belajar Sintesis. (6).Tipe hasil belajar Evaluasi. (Sudjana, 2002: 50-52 ).
Enam pendekatan di atas mempunyai landasan filosofisnya masing --masing. Perennial-esensialis lebih cenderung kepadapendekatan teknologis tipologi perennial-esensialis kontekstual falsifikatif juga cenderung menggunakan pendekatan subjek akademis dan dalam beberapa hal berorentasi pada pendekatan teknologis dan humanistis. Tipologi modernis lebih berorentasi pada pendekatan teknologis dan humanistis sedangkan tipologi rekonstruksi sosial lebih berorentasi pada pendekatan rekonstruksi sosial. ( Muhaimin, 2007: 139-140 ). Sedangkan pembinaan (perkembangan) proses kognitif di angkat dari aliran esensialisme. ( Rosyada, 2007: 39 ).
3. Organisasi Kurikulum
Organisasi kurikulum dapat berupa ; (1). Subject Centered Curriculum, yang masih berpijak pada pandangan-pandangan "displin ilmu" (2). Correlated Curriculum, yang mengembalikan setiap ilmu kepada kelompok dan cabang ilmunya. Setiap ilmu tidak dapat dilihat berdiri sendiri, dan setiap ilmu tidakdiajarkan berdiri sendiri. Kemudian sebagai perkembangan dari Correlated Curriculum ini, maka timbullah yang ke-(3). Integrated Curriculum, yang mengkaji berbagai fungsi dari unit tersebut di dalam kehidupan manusia.
( Hasibuan, 2008: 208-211 ).
Perubahan organisasi kurikulum ini, tidak terlepas dari cara pandang orang terhadap ilmu dan dampak dari ilmu itu sendiri. Pemahaman satu bidang ilmu tanpa mengaitkan dengan ilmu lainnya bisa menimbulkan pemecahanmasalah-masalah kehidupan hanya sebahagian, tidak keseluruhan.
Kemudian perubahan-perubahan ini dapat pula di sebabkan dari impikasi mempelajari dan memahami filsafat ilmu, yakni setiap aktifitas keilmuan nyaris tidak dapat lepaskan dari konteks kehidupan social kemasyarakatan (Rizal Mustansyir dan Misnal Munir, 2001: 53 ) termasuk bidang ilmu lainnya.
4. Model -- Model Pembelajaran
a. Pengertian.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pengertian model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dsb) dari sesuatu yang akan di buat atau di hasilakan. ( Hasan Alwi, dkk, 2007: 751 ).
Sedangkan Pembelajaran adalah proses, cara perbuatan menjadi orang atas mekhluk hidupn belajar. ( Hamalik, 2008: 57 ). Kemudian pembelajaran juga diartikan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan menurut Undang-undang system pendidikan Nasional tahun 2003 pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.