4. Menurut Ronald C. Doll yang di kutip Dede Rosyada yang menjelaskan ; "Bahwa kurikulum sudah tidak lagi bermaskna sebagai rangkaian bahan yang akan dipelajari siswa, tetapi seluruh pengalaman yang ditawarkan pada anak-anak peaserta didik di bawah arahan dan bimbingan sekolah."(Rosyada, 2007:20)
5. Menurut Susanto : "Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan program pendidikan yang memuat tujuan, isi, bahan, metode, dan teknik pengukuran keberhasilan pembelajaran."( Susanto, 2007:11 ).
Dari berbagai tafsiran tersebut, maka dapat digolongkan kedalam beberapa gologan berikut ini :
1. Kurikulum dapat dilihat sebagai produk, yakni sebagai hasil karya para pengembang kurikulum, biasanya dalam suatu panitia. Hasilnya dituangkan dalam bentuk buku atau pedoman kurikulum, yang misalnya berisi sejumlah mata pelajaran yang harus diajarkan.
2. Kurikulum dapat pula dipandang sebagai program, yakni alat yang dilakukan oleh sekolah untuk mencapai tujuannya. Ini dapat berupa mengajarkan berbagai mata pelajaran tetapi dapat juga meliputi segala kegiatan yang dianggap dapat mepengaruhi perkembangan siswa misalnya perkumpulan sekolah, pertandingan, pramuka, warung sekolah dan lain-lain.
3. Kurikulum dapat pula di pandang sebagai hal-hal yang diharapkan akan di pelajari siswa, yakni pengetahuan, sikap, keterampilan tertentu. Apa yang diharapkan akan dipelajari tidak selalu sama dengan apa yang benar-benar dipelajari.
4. Kurikulum sebagai pengalaman siswa. Ketiga pandangan di atas berkenan dengan perencanaan kurikulum sedangkan pandangan ini mengenai apa yang secara actual menjadi kenyataan pada tiap siswa. Ada kemungkinan, bahwa apa yang di wujudkan pada diri anak berbeda dengan apa yang di harapkan menurut rencana.( Nasution, 2008:9 ).
Jadi pengertian kurikulum selalu berubah-rubah sesuai dengan sudut pandang dan kebutuhan. Dan kurikulum modern saat ini tidak lagi memandang dari segi materi dan rencana saja, tetapi sudah mencakup segala aktifitas yang mempengaruhi peserta didik.
- Pendekatan-pendekatan Dalam Pengembangan Kurikulum.
Ada lima pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum, yaitu : Pendketan Subjek Akademis ; pendekatan humanistis ; pendekatan teknologis ; dan pendekatan rekonstruksi sosial ; ( Muhaimin, 2007:139 ) dan ditambah satu lagi pendekatan proses pengembangan kognitif (akal).( Hasibuan, 2008: 9 ).
a. Pendekatan Subjek Akademis
Pendekatan subjek akademis dalam menyusun kurikulum atau program : "pendidikan di dasarkan pada sistematisasi disiplin ilmu masing-masing. Setiap ilmu pengetahuan memiliki sistematisasi tertentu yang berbeda dengan sistematisasi ilmu lainnya. Pengembangan kurikulum subjek akademis di lakukan dengan cara menetapkan lebih dahulu mata pelajaran / mata kuliah apa yang harus dipelajari peserta didik, yang diperlukan untuk (persapan) pengembangan disiplin ilmu."( Muhaimin, 2007:14 ).