Mohon tunggu...
Filivi Delareo Wanwol
Filivi Delareo Wanwol Mohon Tunggu... -

Stock Observer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Supernova

1 Oktober 2017   16:52 Diperbarui: 1 Oktober 2017   17:21 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                                Aku,

                                                                                                Altara.

Pesan itu terlalu singkat untuk setiap kenangan yang aku miliki dengan dirinya.

"Kamu selalu misterius. Bahkan pesanmu saja berbentuk seperti itu." Gerutu Vela,

"Lantas, bagaimana kamu tahu bahwa ini tempatnya?"

"Mawar, Melati, Kamboja, Semboja, Anggrek, dan Anthorium. Semua itu memangnya nama apa? Buah-buahan?"

Kembali aku tertawa, "Tempat ini selalu menjadi favorit kita."

Vela mendengus kesal. "Kenapa harus Kinasih?"

Aku menatapnya geli, "Karena Kinasih bagus. Ademmmmmmmm....."

Dia lalu menonjok perutku, benar-benar sakit dan aku tidak bisa berkata-kata.

"Cepat, kamu mau ngomong apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun