"Urusan apa ya, Pak Ustaz?" tanya Fikri. "Budi sudah melunasi semua utang pinjol ibunya. Kenapa pocong pinjol masih mengganggu?"
"Kadang, makhluk halus ini bisa terikat dengan tempat atau situasi tertentu," jawab Pak Ustaz. "Bisa jadi ada hal lain yang menarik mereka ke sini. Bisa karena sejarah tempat, atau sesuatu yang belum kalian ketahui."
Pak Ustaz kemudian mengajak mereka untuk melakukan doa bersama dan menyarankan beberapa langkah pembersihan spiritual yang bisa dilakukan di rumah Fikri. Mereka setuju untuk mencoba langkah-langkah tersebut demi mengembalikan ketenangan di rumah mereka.
Sore harinya, Pak Ustaz datang ke rumah Fikri dengan membawa beberapa perlengkapan untuk ritual pembersihan. Ia memulai dengan membaca doa-doa dan membakar kemenyan, sambil berjalan mengelilingi setiap sudut rumah. Sementara itu, Fikri, Roby, Adam, dan orang tua Fikri ikut berdoa bersama dengan khusyuk.
Saat malam tiba, suasana di rumah Fikri mulai terasa lebih tenang. Bau busuk yang sebelumnya tercium sudah tidak ada lagi, dan tidak ada lagi suara aneh yang mengganggu. Namun, Fikri dan Adam tetap waspada dan berusaha tidak memikirkan kejadian aneh yang mereka alami.
Malam itu, Adam dan Roby memutuskan untuk tetap tinggal di rumah Fikri, tapi kali ini dengan perasaan yang lebih tenang dan yakin. Mereka sadar bahwa kejadian aneh yang mereka alami adalah ujian yang harus mereka hadapi bersama.
Mereka bersyukur malam itu tidak ada gangguan sedikit pun dari pocong pinjol.
Hari Kelima Tahlilan
Fikri, Adam, dan Roby memutuskan untuk berbicara lebih banyak dengan Pak Ustaz mengenai utang pinjol dan dampaknya. Mereka ingin memastikan bahwa masalah tersebut benar-benar sudah selesai.
"Pak Ustaz, apakah mungkin masih ada sisa utang atau sesuatu yang belum kami ketahui?" tanya Fikri.
"Mungkin saja," jawab Pak Ustaz. "Tapi yang lebih penting adalah bagaimana kalian menyikapi masalah ini. Jangan biarkan rasa takut dan kekhawatiran menguasai kalian."