Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Pemerhati Ekonomi, Penulis, Penikmat Makanan Lezat dan Pembelajar Ilmu Pemberdayaan Diri. Mantan Pegawai Bank dan Finance. Saat ini sedang menuntut ilmu di Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Menyukai seni musik dan sulap, khusus untuk sulap saya menyukai ilusi dan kecepatan tangan. Menulis bagi saya untuk meningkatkan sebuah kesadaran dalam berkehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Mati Penasaran, Teror Pocong Pinjol Part III

15 Juli 2024   23:21 Diperbarui: 15 Juli 2024   23:38 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diolah pribadi dari https://www.tiktok.com/@ghostdmarketing/video/7380033288808975662

Fikri, Roby, dan Adam mengangguk, memahami nasihat tersebut. Mereka merasa lebih tenang dan yakin bahwa mereka bisa menghadapi apa pun yang terjadi, selama mereka tetap berdoa dan berusaha dengan sungguh-sungguh.

Sore harinya, Adam, Fikri, dan Roby bertemu dengan Budi di warung kopi tempat mereka biasa nongkrong. Budi mendengar kisah mereka dengan penuh minat dan penasaran.

"Wah, kalian beneran ketemu pocong pinjol kemarin? Serem juga ya," kata Budi sambil menyeruput kopi.

"Iya, Bud. Pocong itu masih neror kita malam-malam," jawab Fikri.

"Gue sama Fikri minta maaf, Bud, beberapa hari ini kita nggak ikut tahlilan di rumah lu," ucap Roby.

"Gak apa-apa, Bro. Santai aja, gue paham kok kondisinya," jawab Budi.

"Kalian harus lebih hati-hati. Gue punya teman yang bisa bantu kalian lebih jauh soal ini. Namanya Kang Asep. Dia bisa bantu cari tahu lebih banyak soal gangguan ini," usul Budi.

"Kenapa enggak? Kita coba aja," kata Roby dengan semangat.

"Kang Asep nanti gue minta hadir di tahlilan ibu gue nanti malam biar kalian juga nggak takut lagi," ucap Budi.

"Nah, gitu dong. Kalau ada orang dewasanya enak, kita berasa ada yang bimbing," saut Adam yang dari tadi sibuk ngopi tanpa sepatah kata pun.

"Oke, nanti kita kumpul di masjid aja ya. Habis itu langsung ke rumah Budi," usul Roby.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun