Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Pemerhati Ekonomi, Penulis, Penikmat Makanan Lezat dan Pembelajar Ilmu Pemberdayaan Diri. Mantan Pegawai Bank dan Finance. Saat ini sedang menuntut ilmu di Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Menyukai seni musik dan sulap, khusus untuk sulap saya menyukai ilusi dan kecepatan tangan. Menulis bagi saya untuk meningkatkan sebuah kesadaran dalam berkehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Mati Penasaran, Teror Pocong Pinjol Part III

15 Juli 2024   23:21 Diperbarui: 15 Juli 2024   23:38 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diolah pribadi dari https://www.tiktok.com/@ghostdmarketing/video/7380033288808975662

Sementara itu, Kang Asep masih fokus dengan ritualnya. Jam menunjukkan sudah pukul 12 malam dan Kang Asep belum beranjak pergi. Sepuluh menit kemudian, Adam melihat Kang Asep bergerak menuju mereka. Di sisi lain, Roby, Fikri, dan Budi tak terasa tertidur di saung pemakaman.

"Guys, guys, Kang Asep udah beres tuh," membangunkan mereka yang tertidur.

"Maaf, Dam, ketiduran," ucap Roby diikuti bangunnya Budi dan Fikri.

"Gimana, Kang Asep?" tanya Budi.

"Belum ada tanda-tanda, cuma ada suara-suara aneh tadi," ucap Kang Asep.

"Kita pulang aja ke rumah Budi," ajak Kang Asep.

Mereka berlima menuju rumah Budi dan tidak menemui penampakan pocong pinjol malam itu, namun Kang Asep akan tetap berusaha memecahkan masalah yang sedang mereka alami dengan pocong pinjol ini. Roby, Adam, Fikri, dan Kang Asep menginap di rumah Budi sambil melanjutkan langkah dan rencana berikutnya.

Sori guys, kali ini pocong pinjolnya libur dulu nakutin Adam dan teman-temannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun