“Oohh udah keluar ya nilainya? Pinjem laptop lo, gue mau ngecek nilai.”
Tiga menit kemudian.
“Anjiiiiiing! Hoki lo itu emang gede banget! Pasti ini gara-gara nulis nama dosennya deh!
“Hahahahahahaha!” Saya tertawa sangat puas setelah melihat nilai B.
***
Yang terakhir, Manajemen Keuangan II. Kalau mata kuliah ini tidak wajib diambil, saya lebih baik bersantai di kamar kost sambil tidur. Sayangnya, mata kuliah ini wajib. Dan sayangnya lagi, saya benci mata kuliah yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Itu terbukti dengan pengulangan mata kuliah ini sebanyak tiga kali. Dua yang pertama saya tidak mengikuti ujian karena tingkat kehadiran di bawah batas toleransi.
Apa boleh buat, kebencian saya terhadap mata kuliah ini tidak mencegah terjadinya ujian akhir. Saya datang ke ruang ujian dengan kemalasan yang memuncak. Soal dibagikan, saya terdiam. Dari enam soal yang diujikan, hanya satu soal yang bisa saya kerjakan. Itu pun dengan tingkat bobot terendah dan tingkat kesulitan untuk SD. Yakni, hanya mengkonversi mata uang Yen menjadi Dollar lalu menjadi Rupiah.
Saya hanya mengerjakan satu soal tersebut. Sisanya saya hanya menyalin soal, seperti biasa. Begitu ujian selesai, saya menghubungi teman saya yang menjadi asisten dosen pengampu Manajemen Keuangan II.
“Hei, udah ngoreksi ujian belum?”
“Udah, baru aja selesai tadi pagi.”
“Nilaiku paling rendah ya?”