“Iya, hahaha. Kamu ga bisa?”
“Bukan ga bisa, tapi ga suka!” Itu alasan yang saya berikan untuk menutupi intelejensi saya. “Emang nilaiku berapa?”
“Sori Fik, aku udah nambah-nambahin nilai yang lain. Nilai kamu cuman 29.”
“Hahahaha, ya udah makasih ya.”
Di saat saya sudah siap dan pasrah untuk mengulang mata kuliah tersebut untuk keempat kalinya, nilai yang muncul adalah B. Lewat tulisan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada kawan saya tadi. Terima kasih banyak!
Dan saya semakin percaya satu hal: Inilah keajaiban alam, aku mempercayainya.
*Tulisan lama yang saya kemas kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H