Mohon tunggu...
Fikri Alfathan
Fikri Alfathan Mohon Tunggu... Administrasi - Assistant Service Account di PT. Trakindo Utama

Saya gemar membaca artikel anthropology dan astronomi serta suka menulis baik itu artikel, cerita pendek maupun novel.

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

Kartika di Kampung Namukaes

25 Mei 2024   14:34 Diperbarui: 25 Mei 2024   14:39 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mukhlis terdiam, tidak tahu harus berbuat apa. Ia merasa seperti terperangkap di dalam mimpi buruk. Mukhlis menoleh ke arah Rangga dan Ratri, yang terlihat bingung dengan apa yang baru saja mereka lihat.

"Kartika yang asli meneleponmu, ya?" kata Kartika dengan suara yang terdengar seperti suara dua orang, menatap ke arah Mukhlis dengan senyuman yang lebar.

"Kartika... Kartika kan kamu? Kamu Kartika," kata Mukhlis yang dengan jelas terlihat bergemetar, kakinya kesulitan untuk menopang tubuhnya. "Maksudmu Kartika yang asli itu apa? Siapa?"

Kartika tertawa terbahak-bahak, suara tertawa yang ia hasilkan seperti suara tertawa tiga orang yang tertawa bersama-sama. Darah mengalir keluar dari mata kiri Kartika. Ratri tersungkur dan pingsan melihat Kartika yang mengerikan ini.

Rangga menangis, dia seperti ingin pergi namun tubuhnya tidak sanggup menuruti perintah batinnya. Rangga kaku duduk di samping Kartika. "Tolong... jangan... aku takut. Berhenti, ya," kata Rangga yang menangis.

Kartika menatap mereka satu per satu, wajahnya yang awalnya gembira setelah tertawa tiba-tiba menjadi datar dan melemparkan tatapan yang tajam. "Aku sudah lama ingin memiliki teman di rumah ini, kalian akan berada di sini selamanya... bersamaku," ucapnya sebelum melanjutkan makan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun