Seorang dokter ahli saraf, Prof.Masud Husain mengungkapkan bahwa pada orang-orang apati, koneksi otaknya tidak berjalan dengan baik. Bagian otak yang disebut premotor cortex tidak mampu mendorong seseorang untuk menentukan keputusannya melakukan aksi atau aktivitas.Â
Akibatnya, seseorang dengan apati tidak memiliki hasrat, motivasi atau dorongan untuk beraktivitas secara aktif laiknya aktivitas umum manusia lainnya.
Berikut beberapa pertanda anak atau remaja yang patut untuk diwaspadai sebagai apati:
Pertama, malas yang berlebihan.Â
Ya, anak yang apati akan terlampau malas untuk melakukan aktivitas apapun, bahkan aktivitas normal manusia seperti mandi, makan, minum, mengobrol, dll.
Kedua, anak merasa enjoy dengan kesendirian dan kemalasannya.Â
Jika kita yang melihatnya akan kesal, justru berbeda dengan mereka. Mereka merasa tidak memiliki masalah dalam hidupnya. Sepanjang hari tidur dan tidak keluar kamar merupakan hal yang nyaman untuk mereka.
Ketiga, kondisi diri yang kusut/kucel atau kamar yang berantakan.Â
Jika malas biasa mungkin lebih ke tidak rapi, tapi kalau apati sangat berantakan, misalnya sampah yang berserakan di kamar, buku-buku bertebaran, aroma bau yang sangat menyengat, dll. Kondisi diri yang kusut seperti rambut menggimbal, bau tidak sedap, penyakit kulit, dll.
Keempat, anak apati jarang mengindahkan nasihat orangtua.Â