Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Waspada Apati, Jangan Biarkan Anak Terlampau Malas

14 Januari 2023   21:45 Diperbarui: 15 Januari 2023   10:05 1270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak malas-malasan tidur seharian (sumber:via kompas.com)

Seorang dokter ahli saraf, Prof.Masud Husain mengungkapkan bahwa pada orang-orang apati, koneksi otaknya tidak berjalan dengan baik. Bagian otak yang disebut premotor cortex tidak mampu mendorong seseorang untuk menentukan keputusannya melakukan aksi atau aktivitas. 

Akibatnya, seseorang dengan apati tidak memiliki hasrat, motivasi atau dorongan untuk beraktivitas secara aktif laiknya aktivitas umum manusia lainnya.

Ilustrasi anak malas-malasan tidur seharian (sumber:via kompas.com)
Ilustrasi anak malas-malasan tidur seharian (sumber:via kompas.com)

Berikut beberapa pertanda anak atau remaja yang patut untuk diwaspadai sebagai apati:

Pertama, malas yang berlebihan. 

Ya, anak yang apati akan terlampau malas untuk melakukan aktivitas apapun, bahkan aktivitas normal manusia seperti mandi, makan, minum, mengobrol, dll.

Kedua, anak merasa enjoy dengan kesendirian dan kemalasannya. 

Jika kita yang melihatnya akan kesal, justru berbeda dengan mereka. Mereka merasa tidak memiliki masalah dalam hidupnya. Sepanjang hari tidur dan tidak keluar kamar merupakan hal yang nyaman untuk mereka.

Ketiga, kondisi diri yang kusut/kucel atau kamar yang berantakan. 

Jika malas biasa mungkin lebih ke tidak rapi, tapi kalau apati sangat berantakan, misalnya sampah yang berserakan di kamar, buku-buku bertebaran, aroma bau yang sangat menyengat, dll. Kondisi diri yang kusut seperti rambut menggimbal, bau tidak sedap, penyakit kulit, dll.

Keempat, anak apati jarang mengindahkan nasihat orangtua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun