Mohon tunggu...
Muhammad Fauzil Adzhim
Muhammad Fauzil Adzhim Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa MTsN Padang Panjang

jangan tinggalkan sholat mu sebelum engkau di sholat kan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hati yang Valiant: Cinta dan Sakit Perang

17 April 2024   13:51 Diperbarui: 17 April 2024   13:56 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sudah kuduga Jerman mendirikan Kamp di Utara Kota Marne. Ternyata kau juga ditahan dan disiksa disana. Bukan hanya kau, ada sekitar seratus lima puluh orang ditahan disana. Para keparat Jerman itu harus membayar."

"Terima kasih Fredy. Aku hanya meminta agar anak ku yang bertugas sebagai Perwira Muda Jerman tidak kalian bunuh. Aku tahu ini ganjil, tapi ia adalah suami anak ku satu-satunya."

"Kau tidak perlu risau. Lagipula mengenali Perwira Muda Jerman adalah hal yang mudah. Itu dapat terlihat dari seragamnya. Tapi aku harus tetap membunuh Baron Von Dorf. Orang itu adalah dalang dibalik kehancuran Front pertempuran ini."

"Emil, sekarang kau harus istirahat. Kau harusnya sudah mati saat itu. Namun kekuatan tubuhmu luar biasa. Jika kau terus memaksakan diri kau bisa celaka."

Pada 19 Oktober 1914 Fredy dan diriku mendapat perintah untuk memobilisasi pasukan menuju Kota Ypres untuk menekan pergerakan Pasukan Jerman. Setidaknya kami harus menghadapi gempuran artileri Jerman di Ypres. Hal itu tentu sangat berbahaya. Sesampainya di Ypres suasana sangat mencekam. Kubu Prancis mendapat pukulan telak. Banyak sekali mayat di parit dan luar parit. Sungguh menyeramkan. Aku dan Fredy ditugasi untuk memimpin pasukan kami untuk menyerang parit Tentara Jerman. Kali ini Prancis mendapat bantuan Inggris. Aku merasa optimis akan hal ini.

Gunakan Air Seni kalian untuk membasahi sebuah lap dan gunakan untuk menutupi hidung kalian. Jerman menggunakan Gas Klorin yang bisa membunuh dalam sekejap." Teriak salah satu Perwira Prancis sebelum memulai serangan.

"Pasang Bayonet kalian. Kita lakukan persiapan untuk menyerang. Perhatikan titik kekuatan musuh dan periksa setiap senti parit. Rebut bungker pertahanan mereka"

Peluit panjang dibunyikan dengan serempak kami berlari menerjang hujan peluru milik Tentara Jerman. Aku mengambil sebuah parit dengan kedalaman satu meter untuk sembunyi dan mengokang senjata. Senjata ku isi dan sebuah granat tongkat kulempar menuju penembak senapan serbu Jerman. Ledakan hebat terjadi dan itu membuka celah bagiku dan pasukan Prancis masuk. Di sisi lain Jerman menyediakan Tank kelas berat untuk bertahan. Dari jauh sebuah Tank besar menembak dengan gencar pasukan Fredy. Aku mengalihkan pandangan dan kembali melihat ke arah Fredy dari kejauhan, ia dan pasukannya sudah terdesak serangan Tank Jerman. Ku lihat Fredy terluka parah dan pingsan tak sadarkan diri.

Pilihanku hanya satu, aku harus menyelinap ke bungker Tentara Jerman untuk mencuri pasokan obat mereka untuk menyembuhkan Fredy. Berjalan dan berlari di antara tumpukan mayat dan parit kulakukan demi nyawa sahabatku. Sebuah lorong beratap kayu, gelap dan berlumpur ada di depanku. Kuharap ruangan ini menyimpan suplai obat. Ku memberanikan diri masuk sambil mengokang senjata. Untuk saja tidak ada Tentara Jerman didalam. Ku bergegas mengambil kotak obat dan berlari keluar. Tentara Jerman yang melihatku langsung memberondongku dengan senapan. Membuat beberapa peluru menggores kulitku dan

melubangi topi bajaku. Sebuah ledakan granat melempar diriku hingga jatuh dekat parit perbatasan. Membuatku selamat dari cengkeraman maut

"Apapun yang terjadi, kau harus hidup. Kumohon bertahanlah!!" Ucapku sambil mengikat perban pada luka Fredy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun