Mohon tunggu...
FAUZIAH NURFADILLAH 233507053
FAUZIAH NURFADILLAH 233507053 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Siliwangi

saya dari fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas Siliwangi Tasikmalaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kekuatan Politik dalam Proses Pencalonan Kepala Daerah (Studi Kasus Pencalonan Ivan dan Dede dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2024)

31 Oktober 2024   07:30 Diperbarui: 31 Oktober 2024   07:39 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

-Representasi Kepentingan

Ivan Dede mungkin dianggap sebagai representasi dari kepentingan tertentu yang sejalan dengan visi dan misi PKS. Dalam power elite, individu yang diusung biasanya mampu mewakili kepentingan elit yang lebih luas, sehingga memperkuat legitimasi dan daya tarik partai di mata pemilih. Poin lebih jelas nya ada pada bagian program kerja.

 Jika ditelusuri kembali paragraf diatas, disebutkan beberapa misi dan program kerja yang akan dijankan Ivan-Dede bila terpilih, beberapa proker dan misi seperti pemberian dana 50 juta rupiah serta pemberian seragam gratis. Menurut penulis, misi dan proker itu terlalu utopis. 

Jika ditinjau kembali, sekitar 53,17% PAD serta APBD Kota Tasik dihabiskan hanya untuk belanja pegawai. Dengan realitas serta program kerja yang dijanjikan, penulis pikir ini hanyalah upaya untuk menggait suara rakyat. Realitas bertubrukan dengan janji calon kandidat, penulis pikir ini adalah bentuk kepentingan segelintir pihak saja yang hanya ingin mendapatkan suara, lalu menang dan mendapatkan kursi di legislatif.

Implikasi Teori

Implikasi adalah suatu akibat yang muncul atau terjadi karena suatu hal. Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi implikasi adalah suasana terlibat atau keterlibatan. Implikasi teori dalam penelitian ini adalah, kekuatan para elite politik terutama dalam hal relasi serta latar belakang mereka berkemungkinan memudahkan mereka untuk mendapatkan kekuasaan yang mereka inginkan.

 Pada penjelasan di atas, Ivan-Dede berangkat dari mantan Birokrat dan legislator yang dimana hal itu merupakan implikasi yang terjadi pada pengusungan mereka. 

Partai politik koalisi (Demokrat dan PKS), menilai bahwa untuk memenangkan kontestasi Pilkada 2024 di Kota Tasikmalaya memerlukan dua orang yang cakap dalam bidang politik. Akan tetapi kecakapan dan kemapanan akan masa lalu tersebut tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur untuk menentukan kehebatan seseorang. 

Pada bagian misi dan program kerja calon Ivan-Dede, penulis menilai bahwa tidak semua dari misi dan proker itu pantas digamblangkan. Ada beberapa yang penulis pikir hanya untuk menggait suara rakyat saja. 

Ada proker yang penulis pikir terlalu feodalis yaitu menggerakan mesin politik untuk memeriahkan serta meramaikan kampanye mereka. Feodalisme merupakan sebuah bentukan sistem yang memaksa penguasa untuk bergerak sendiri tanpa kerjasama dari rakyatnya sehingga, melahirkan penguasa yang egois dan ingin kepentingannya dijanlakan tanpa ada negosisasi terlebih dahulu dengan rakyat. 

Maka seharusnya, Ivan-Dede seharusnya tidak menggerakan tetapi membiarkan rakyat untuk menentukan pilihan mereka apakah mereka ingin bergerak demi meramaikan kampanye pasangan calon atau tidak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun