Mills, mendapatkan ide mengenai teori Power Elite dikarenakan Ia terkesan terhadap teori yang pernah dikemukakan oleh Marx dan Weber. Teori ini dikemukakan Mills pada bukunya yang terbit tahun 1956 yang diberi judul "The Power Elite".
 Teori ini sebenarnya membuka jalan bagi dunia sosiologi untuk mempelajari realita kekuasaan dan pemerintahan Amerika lengkap dengan model skandal, koalisi, dan eksploitasi massanya dengan bungkus teori sosiologi politik. Pada intinya, teori ini menjelaskan bahwa hanya ada segelintir orang yang memiliki kekuasaan dan kendali atas masyarakat.
Korelasi teori dengan hasil wawancara narasumber partai pengusung calon
    Hubungan antara teori dengan hasil wawancara dengan narasumber partai PKS dan Demokrat akan difokuskan pada bagian mengapa mengusung Ivan Dicksan-Dede Muharam. Teori Power Elite mengatakan bahwa hanya ada segelintir kelompok atau pihak yang mengendalikan masyarakat. Penulis mengharapkan menemukan relevansi antara teori dengan jawaban Narasumber terkait pengusungan calon, serta realitas calon kandidat itu sendiri.
Partai Demokrat
         Â
Gambar 1.1 Wawancara kepada narasumber partai Demokrat pada 2 Oktober 2024
     Pada gambar 1.1 diatas, beberapa dari keseluruhan total penulis mendatangi DPC partai Demokrat untuk melakukan wawancara aktual kepada sekretariat DPC partai Demokrat yang bernama Pak Irfan Ramdani. Wawancara dilakukan pada 2 Oktober 2024, dengan mengajukan beberapa pertanyaan terkait latar belakang calon kandidat, alasan mengusung calon kandidat, kebijakan serta program kerja kandidat.Â
Pada wawancara di DPC Partai Demokrat penulis mendapatkan beberapa jawaban yang sekiranya memiliki korelasi dengan teori yang penulis pilih. Partai Demokrat melakukan koalisi dengan Partai PKS bertujuan untuk memenuhi kapasitas kursi di legislatif.Â
Dalam pemilihan kandidat yang diusung oleh koalisi PKS dan Demokrat, partai sangat mementingkan latar belakang kapasitas maupun kualitas kandidat, mengenai popularitas merupakan tugas dari partai bagaimana kandidat ini memiliki daya jual atau daya beli terhadap masyarakat tentang ketertarikan terhadap pasangan calon kandidat.Â
Dengan pengalamannya yang luas di birokrasi, Calon Walikota Ivan  Dicksan dijadikan opsi yang tepat untuk dipilih sebagai Calon Walikota Tasikmalaya dan menjadi daya tarik masyarakat kota Tasikmalaya. Sama halnya dengan Calon Wakil Walikota Dede Muharam yang berpengalaman di legislatif selama 15 tahun atau 3 periode.Â