Kedua. Publikasi serta melakukan interaksi langsung kepada masyarakat kota Tasikmalaya, seperti melakukan pertemuan dengan masyarakat, baik itu diisi oleh pengajian, maulid nabi, pertemuan dengan RT atau RW, tokoh perempuan, milenial maupun pemuda guna memperkenalkan kandidat.Â
Strategi ini memberikan fakta dengan hasil survei yang menyatakan 39% pemilih menentukan pilihannya setelah bertemu langsung dengan kandidat. Melalui pertemuan secara langsung, Ivan dan Dede mampu memperkuat hubungan antara kandidat dan pemilih, serta membangun citra positif masyarakat.Â
Ketiga, langkah yang diambil dengan membuat struktur tim yang kuat berbasis teritori, dengan kurang lebih tujuh divisi berbasis TPS dari mulai pemetaan zona pemilih, dan profiling pemilih yang mengelola tim pemenangan dengan program-program seperti beasiswa, seragam gratis dan lain sebagainya.
 Keempat, melakukan kampanye gagasan untuk pembangunan, seperti program seragam sekolah dasar dan SMP gratis, Kemudian di Tasikmalaya itu sudah (UHC) Universal Health Coverage bahwa seluruh warga kota Tasik yang punya KTP kota Tasik ketika sakit di cover oleh BPJS gratis di kelas 3.Â
Selanjutnya adalah peningkatan insentif untuk guru madrasah dan bantuan pemerintahan lainnya. Kelima, strategi terakhir yang dilakukan tim kemenangan Ivan Dede adalah manajemen akomodasi dan logistik, biaya yang besar dalam mendukung kegiatan politik disadari oleh tim Ivan dan Dede sehingga butuh pengelolaan yang diatur sebaik mungkin agar proses kampanye berjalan dengan efektif, efisien dan tepat sasaran.
Pertanyaan terakhir yang menjadi akhir dari wawancara tim adalah terkait alasan partai PKS memilih kandidat Ivan-Dede yang semula merupakan kandidat dari partai PPP, dijawab oleh sekretaris partai PKS sebagai sebuah bentuk penghormatan terhadap mekanisme internal partai.Â
Berkat keputusan MK nomor 60 tahun 2024, bahwa partai politik tidak perlu memenuhi ambang batas 20% sehingga partai PKS dan Demokrat mampu mengusung pasangan Ivan-Dede. Meski begitu PKS meyakini kekuatan partainya dalam pengusungan Ivan-Dede juga meyakini kekuatan tambahan dari mantan pengurus partai PPP yang tetap bersama pasangan Ivan-Dede.
Pada hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas, ada beberapa poin penting yang bisa penulis hubungkan antara calon kandidat dengan teori power elite, yaitu;
-Jaringan dan Hubungan
Ivan-Dede mungkin memiliki koneksi yang kuat dalam struktur PKS, baik melalui latar belakang pendidikan, pengalaman politik, atau hubungan personal. Ini menciptakan sinergi yang menguntungkan bagi partai dalam memilih calon yang dianggap mampu memperkuat posisi mereka. Partai politik terutama PKS akan mendapatkan keuntungan jika calon Ivan-Dede menang, salah satu keuntungannya adalah mendapatkan kursi di legislatif.Â
Pada teori power elite, para elite politik memiliki jaringan kepada sesama elite politik juga untuk mendapatkan kekuasaan yang diinginkan. Dalam hal ini, Ivan-Dede memiliki relasi kuat kepada para elite politik daerah, sehingga memungkinkan dan memudahkan mereka untuk maju mencalonkan diri menjadi wakil dan walikota Tasikmalaya.