Mohon tunggu...
FAUZIAH NURFADILLAH 233507053
FAUZIAH NURFADILLAH 233507053 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Siliwangi

saya dari fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas Siliwangi Tasikmalaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kekuatan Politik dalam Proses Pencalonan Kepala Daerah (Studi Kasus Pencalonan Ivan dan Dede dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2024)

31 Oktober 2024   07:30 Diperbarui: 31 Oktober 2024   07:39 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berdasarkan data ini, penulis pesimis program tersebut akan memberikan defisit pada anggaran jika Ivan-Dede terpilih. Penulis khawatir program itu hanya untuk memancing suara rakyat untuk memilih mereka, sekalipun pihak parpol mengatakan bahwa program itu bukan alat untuk memancing suara rakyat. Namun, bisa saja program itu berjalan sesuai rencana. Pihak parpol juga pernah mengatakan bahwa mereka akan mengkaji ulang PAD jika ingin menjalankan program tersebut dan mencari jalan terbaiknya.

Partai PKS

Gambar 1.2 Wawancara di DPC Partai PKS Kota Tasikmalaya pada 19 September 2024

Berdasarkan gambar 1.2 diatas, Pada tanggal 19 September 2024, beberapa dari total penulis melakukan wawancara aktual kepada narasumber dari partai PKS. Wawancara dilakukan dengan bertujuan untuk mencari tahu latar belakar pengusungan calon, proker calon, dan lainnya. Wawancara dilakukan di gedung DPC Partai PKS Kota Tasikmalaya. Pada hubungan nya dengan teori Power Elite, penulis akan menyajikan hasil dari wawancara kepada narasumber partai PKS demi mencari tahu korelasi antara teori dengan hasil.

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh tim penulis kepada sekretaris PKS, tim penulis memberikan pertanyaan terkait keistimewaan kandidat yang menjadi alasan atas pengusungan pasangan kandidat, strategi kampanye yang dilakukan hingga pertanyaan terkait alasan PKS memilih kandidat Ivan Dede yang semula merupakan kandidat dari partai PPP.

Berdasarkan hasil wawancara kepada partai PKS, keistimewaan dari pasangan Ivan-Dede yang berhasil menarik perhatian partai politik yang mengusung yaitu melihat rekam jejak dari pak Ivan yang merupakan birokrat tulen selama kurang lebih 30 tahun dimulai dari staf, lurah, camat, kepala dinas juga jabatan tertinggi di kota Tasikmalaya yaitu komandan PNS sekda sehingga dirasa memiliki pengetahuan terkait seluk beluk kota Tasikmalaya. 

Dengan pengalaman dan kemampuan tersebut sosok pak Ivan dinilai sebagai seorang yang ekspert, ahli serta memiliki kompetensi dalam memimpin, mengelola dan mencari solusi bagi permasalahan di kota Tasikmalaya. Kemudian  sosok pak Dede Muharam merupakan sosok politisi organik yang tulen juga merupakan pendiri dari partai PKS, partai juga melihat pengalaman pak Dede yang panjang dibidang legislasi seperti pernah menjabat sebagai ketua DPD PKS serta menjabat sebagai anggota DPRD kota Tasikmalaya selama 3 periode. 

Pengalaman pak Dede Muharam dibiidang legislasi, kontroling, budgeting dirasa mempuni di kombinasikan dengan sosok pak Ivan Diksan yang memiliki pengalaman di eksekutif menjadi perpaduan yang pas dan menjadi dasar utama dari pengusungan kandidat Ivan-Dede oleh partai PKS.

Terkait strategi yang dilakukan oleh partai PKS untuk memenangkan calon Ivan-Dede, tim kemenangan pasangan Ivan dan Dede mengimplementasikan strategi yang dirasa efektif dalam mengupayakan kemenangan pasangan dengan nomor urut 2 tersebut. Strategi yang tidak hanya berfokus pada pengenalan namun juga program yang bermanfaat bagi warga kota Tasikmalaya. 

Strategi yang digunakan dalam pembentukan kemenangan Ivan Diksan dan Dede Muharam untuk meraih kemenangan pasangan calon dilakukan oleh tim sukses secara tersusun. Berdasarkan hasil wawancara terhadap tim kemenangan calon Ivan dan Dede, ada 5 strategi yang digunakan oleh tim kemenangan yaitu; Pertama. Memobilisasi partai dan jaringan sosial seperti petani, buruh, jaringan perempuan, jaringan milenial, pemuda dan kampus. 

Strategi tersebut dianggap memiliki keuntungan bagi kemenangan calon seperti mempermudah penyebaran informasi terkait kandidat, program maupun kampanye, jaringan sosial juga mampu menjadi jembatan untuk memberikan pendekatan baik secara emosial antara kandidat dengan masyarakat kota Tasikmalaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun