Mohon tunggu...
Fatma Elly
Fatma Elly Mohon Tunggu... -

fatma elly, umur 63 th. 20-11-1947. ibu rumah tangga tapi senang juga menulis. pendidikan akademi hubungan internaional.untag. jakarta.islam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pinter Keblinger

3 September 2010   06:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:29 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada pula yang mematai-matai. Mengirim salah satu teman mereka yang hanif, dan telah insaf, duduk di antara mereka. Dengan misi, mengamat-amati, memberi informasi. Dan melontarkan rumor kepada mereka; keberadaan mereka telah diketahui polisi. Dan sewaktu-waktu akan digerebek.

Ada pula yang secara keras. Lewat orang yang ditakuti di wilayah itu. Memiliki badan kekar dan kuat, yang mengancam mereka,  bilamana masih melakukan hal-hal yang meresahkan dan dianggap mengganggu ketenteraman warga,  mereka akan bertindak tegas. Pokoknya segala usaha dijalankan.

Bukankah, mengajak manusia kembali ke jalan Allah, diperlukan beragam cara? Baik  perkataan, tulisan atau santunan sosial?

UNTUK ITU, beberapa pemuda baik tersebut,mendatangi rumah saya. Mengadukan perihalnya.

Bahaya virus yang tersebar, melalui ulah laki-laki itu, dikhawatirkan akan menularkan wabah penyakit rohani dan jasmani ke sekeliling. Apalagi mengingat anak muda di wilayah itu kebanyakan telah kecanduan minuman keras dan zat-zat adiktif semacam narkoba. Belum lagi perkumpulan pergaulan yang mereka bentuk. dan adakan. Antara lelaki dan perempuan, dengan perilaku bebas itu. Dimana semakin banyak saja di ganderungi. Disukai dan diminati para pemuda.

Mereka bertemu disana. Bersenang-senang, dengan pola hidup hedonis permisif yang  mereka anut dan nikmati. Apalagi ada sang pengelola. Sang pemelihara. Semakin bergairah-lah mereka menjalaninya.

KONON, pendatang baru itu, kabarnya  seorang pintar yang berilmu. Kalau berbicara membuat anak-anak muda yang memang kurang dalam masalah agama, individualis dan masa bodoh, cuek dengan segala hirukpikuk permasalahan Negara atau bangsa, apalagi umat, sangat merasa senang sekali dengan pembicaraannya. Menyukai.

Hilang rasa takut dan cemas yang kadang bersembunyi di balik sanubari mereka. Tertutup dan terkalahkan oleh rasa asyikmasyuk khayal yang dibuat lelaki itu. Yang diserap ucapan dan ajarannya, melebihi orang tua bahkan agama.

Bukankah setan memang senang menggoda dengan janji-janji, angan-angan kosong dan tipu daya?

"Syeitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka." (QS 4:120)

Ganja, putau, heroin, sabu-sabu, ataupun sejenis oplosan yang harganya lebih murah dari yang lain, membuat mereka terlena. Apalagi ditemani sang pendamping. Pasangan sekse. Klop-lah. Lupalah mereka pada segala. Sementara uang pun bukan menjadi masalah lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun