Mohon tunggu...
M Alfarizzi Nur
M Alfarizzi Nur Mohon Tunggu... Lainnya - Paralegal Posbakumadin Lampung

Paralegal yang senang bertutur melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pohon Kehidupan (Chapter 2)

6 November 2024   09:00 Diperbarui: 6 November 2024   09:08 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang ayah dan anak yang baru lahir (sumber: ebiri.blogspot.com)

Anwar tidak menjawab. Telinganya seperti disempal oleh kapas. Dia geram karena mengetahui kalau Universitas Sriwijaya Palembang sudah menutup pendaftaran bagi mahasiswa baru.

"Anwar.."

Anwar menoleh dengan reaksi seperti terbangun dari tidur, "Iya mi ?"

"Sedang apa kamu sampai umi minta tolong kamu tidak dengar ?"

"Ahh ini..." Anwar mengusap bagian belakang kepalanya. Dia tidak tahu harus bilang apa kepada ayahnya, Rojali, setelah mengetahui dia terlambat untuk mendaftar PTN. Anwar menunjukan pengumuman penutupan pendaftaran itu kepada Jaminah yang membawa mangkuk yang berisikan semur ayam untuk lauk makan malam.

Semur ayam itu ditaruh dan Jaminah hanya bisa memberikan senyuman kepada Anwar. "Lain kali kamu harus lebih teliti lagi war.." tegur Jaminah menasehati. 

"Soal ayah nanti bagaimana ?"

"Sudah kita rahasiakan saja war. Kamu tidak usah takut.."

Azan maghrib berkumandang, Thalib dan Badarrudin, datang memenuhi meja makan setelah menunaikan sholat maghrib di masjid.  Keduanya sangat begitu riang. Sekilas Badaruddin memang sudah disebut sebagai remaja, tetapi bagi Anwar mereka adalah adik-adik yang harus dijaga.

Meja makan telah dipenuhi oleh lauk: semur ayam, tumis kangkung, tempe goreng, sambal terasi, dan kerupuk, sudah menjadi hidangan yang mewah dan mahal bagi Anwar. Tidak lama kemudian, pintu rumah terketuk yang menjadi pertanda kalau Rojali telah pulang kerja. Thalib yang sangat begitu riang mendatangi pintu rumah dan membukanya.

"Ayahhh.." ujar Thalib hingga terlihat gigi ompongnya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun