Mohon tunggu...
M Alfarizzi Nur
M Alfarizzi Nur Mohon Tunggu... Lainnya - Paralegal Posbakumadin Lampung

Paralegal yang senang bertutur melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pohon Kehidupan (Chapter 2)

6 November 2024   09:00 Diperbarui: 6 November 2024   09:08 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang ayah dan anak yang baru lahir (sumber: ebiri.blogspot.com)

"Hahahaha.." balas Rina dengan kelakar tawa.

                                                                                                                                       *

Persidangan hampir di mulai, tidak ada senyuman bahkan canda tawa yang terjadi di antara Rina dan Anwar ketika duduk di meja persidangan, kecuali pikiran mereka yang sedang fokus membangun strategi mereka masing-masing. Majelis Hakim muncul dari salah satu bilik sidang. Jubah merah yang menjuntai menjadi ciri khas yang menunjukan kewibawaan mereka sebagai pengadil.

"Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk berdiri" ujar Juru Sita yang berada di ruang pintu pengunjung sidang.

Semua berdiri hingga Majelis Hakim duduk di mejanya, "Silahkan duduk" perintah Majelis Hakim.

Anwar merasa gelisah, saksi belum datang tetapi sidang sudah akan dilaksanakan. "Bila aku melakukan penundaan lagi, sudah pasti ditolak karena masa penahanan sudah mau hampir selesai" pikir Anwar sambil memutarbalikan pena di antara jari tangan kanan.

"Persidangan Perkara No 322/Pid.Sus/2024/PN.Jkt telah dibuka dan terbuka untuk umum" ujar Ketua Hakim sidang dengan mengetuk palunya sebanyak 3 (tiga) kali.

Ketukan itu membuat Anwar semakin tegang. "Saudara Penasehat Hukum, apakah saksinya sudah siap ?" tanya Ketua Hakim. Anwar tidak langsung menjawab, dia cukup gugup untuk mencari alasan kembali untuk menunda persidangan.

"Eh..."

"Saudara Penasehat Hukum ?

Tidak lama kemudian saksi yang Anwar tunggu datang dengan keadaan tergopoh-gopoh menuju ruang sidang. "Hadir yang mulia. Saksi barusan saja datang" jawab Anwar dengan tegas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun