Seru juga bicara dengan diri kita sendiri, namun beda usia dan beda jaman. Si kakak ganteng semakin ganteng saja kalau tersenyum senyum. Mungkin itulah diriku.
Tiba-tiba, istri si kakak ganteng memanggilnya dan meminta menggendong anaknya karena istrinya mau masak.
Si kakak ganteng menggendong anaknya dengan sangat baik, bahkan si bayi lucu dan gemasin itu ketawa-ketawa melihat Ayahnya yang lucu-lucuan. Mungkin seperti itu diriku di masa depan nanti saat aku berusia 31 tahun. Si ayah ganteng masih membuat anaknya tertawa, dan anaknya selalu tertawa dan menjadi sangat menggemasin. Aku juga melihatnya menggemasin banget, mungkin itulah anakku di masa depan.
Aku tak menyangka diriku bisa menjadi super ayah karena sang istri sedang mengurus sesuatu, dan kita yang jadi kepala keluarga harus ngurusin anak karena sang istri terlalu sibuk.
“Ini mungkin anakmu, dek. Lucu, ‘kan?”