Mohon tunggu...
ari_usman
ari_usman Mohon Tunggu... -

I was a young writer. If the writing is far from perfect, it means I am still a beginner. Please be advised, since want to be a novelist talents.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perjalanan Waktu ke Masa Depan - Part 2 [Tamat]

29 Januari 2016   20:51 Diperbarui: 29 Januari 2016   21:08 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesanku di cerpen ini adalah, masa depan adalah masa yang kita nanti-nantikan setelah kita sekolah selama 12 tahun, kuliah selama 4-5 tahun, bekerja dan mendapatkan kesuksesan. Kesuksesan itu berawal dari kerja keras kita selama kita bersekolah sampai bekerja. Seperti kata pepatah “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.” Apabila kita mau sukses di masa depan, kita harus menimba ilmu dengan bersekolah. Lalu kita akan pilih sesuai bidang kita di perkuliahan. Lalu setelah bidang kita diakui di perkuliahan, mungkin kita sudah pilih di mana kita akan bekerja. Dan setelah kita mendapat semuanya, kita tentu harus memilih calon pasangan hidup. Semua kesuksesan berawal dari kerja keras kita. Apabila kita terus-terus memikirkan masa depan, tapi tidak dikerjakan sekarang, itu sia-sia saja. Masa depan yang sesungguhnya akan menjadi angan-angan. Kunci kesuksesan, harus bekerja keras.

 

 

TAMAT

 

Ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun