Mohon tunggu...
Farah Hamidah
Farah Hamidah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

saya....

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Unsur Intrinsik 24 Jam bersama Gaspar

6 Maret 2023   15:11 Diperbarui: 6 Maret 2023   15:17 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengertikah Anda mengapa Anda dimintai keterangan?

Ya, sedikit. Kata Bapak Kumis tadi, saya satu-satunya saksi yang sejauh ini bisa polisi temukan-yang lainnya masih dalam pencarian. Bapak percaya saya?

5.  Amanat 

Amanat dalam novel 24 Jam Bersama Gaspar karya Sabda Armandio mengandung pesan moral yang dapat kita petik. Pesan agar kita tidak selalu memandang bahwa diri kita selalu benar dan merasa bahwa apa yang dilakukan oleh orang lain selalu salah. Jika kita merasa bahwa apa yang kita lakukan baik untuk kita sendiri dan melakukannya untuk mendapatkan hal yang menurut kita baik tanpa memikirkan dampaknya bagi orang lain yang terlibat.

6. Tema 

Novel 24 Jam Bersama Gaspar karya Sabda Amindo mengandung tema sosial yang tercermin lewat tokoh-tokohnya.

a) Persahabatan yang sangat melekat akan kebersamaan dan rela berkorban. Hal tersebut dapat diamati dari kutipan berikut.

"Afif, Pongo kita tidak menunggu waktu yang pas untuk mati. Jika ada salah satu yang mati dari kita saat merampok, kita pun bisa mati bersama-sama dan tak perlu repot merencanakannya. Karena memang kita tahu bagaimana cara berkawan yang baik. Katanya. Aku kira kau sebaiknya mengerti kalau hal serumit kematian bisa dibuat ringkas, mengapa kita harus berpikir ekstra cuma untuk merampok toko"

b) Empati, mampu mengerti dan memahi kondisi orang lain yang tertimpa musibah dan dapat merasakan bagaimana mereka dalam kondisi kesusahan seperti orang lain. Hal tersebut dapat diamanti dalam kutipan berikut.

"Kedatanganku ke sana untuk pertama kalinya, membawa perut kosong seharian tanpa makan dan ia tanpa kata menatapku penuh kepedihan, lalu memberiku sepotong kue brownis yang ia bawa, kurma sebesar ibu jari. Memang ia sahabt baikku..."

 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun