B. Tokoh yang tidak tahu diri
"Dia sudah terlalu lama hidup. Rasanya sudah cukup. Lagi pula hubungan kami tidak terlalu baik sejak dia mengidap penyakit ... ah, tak jelas pula penyakitnya"
"Dan penyakit ini semakin parah belakangan saar informasi begitu mudah dia dapat. Sejak dia menolak merestui pernikahanku dengan alasan ayahku belum pulang dan semestinya aku menunggu restu ayahku, aku memustuskan meninggalkannya lalu mengungsi kerumah Bibi. Tapi, aku selalu pulang seminggu sekali untuk merawat mobil ini. Ini mobil pertama yang bisaku kendarai, terlalu banyak kenangan didalamnya"
Jadi adalah tokoh yang tidak tahu diri, tidak ada rasa terimakasih dalam dirinya
C. Tokoh yang bijaksana
Yadi, seperti yang sudah-sudah, mulai cerita yang ia gunakan untuk berkelip. Ia mengulang frasa seratus tahun sebelum akhirnya melanjutkan, "dan mereka tidak berpikir bahwa mereka pencuri."Â
"Ah, kau ini berlebihan, kita Cuma akan melakukannya satu kali. Satu kali. Pasti mengasyikkan." Ucap Gaspar.
"Kau tidak menangkap ceritaku, ya? Mencuri itu candu yang tidak akan membawa kita kemana mana."
Jadi Yadi adalah tokoh yang bijaksana, ia bisa membandingkan mana hal yang positif dan negative
D. Tokoh yang penyabar
Aku mengangguk, tidak ada guna menjelaskan sesuatu kepada seseorang yang sedang marah, mereka cuma mau dengar apa yang mereka pengin dengar. Dan rasanya tak ada Nurida ingin dengar saat itu kecuali kepastian dari suaminya, jadi aku mengangguk supaya ia cepat diam