Wan Ali berulang kali memohon maaf, Gaspar meluapkan segala emosinya dan membeberkan beberapa bukti yang ia miliki berupa rekaman digital saat Wan Ali menceritakan bahagimana ia dan Maimunah meninggalkan Bachtiar (Suami Bu Tati, serta Ayah kandung Yadi) mengenai Wan Ali yang meijnggalkan saudara sendiri terjepit di mobil sampai kehabisan darah, dan Wan Ali menjual anak gadisnya kepada seorang pedofil kaya raya dan membiarkan anaknya meninggal karena kelamin rusak.
Peleraian:
Setelah Gaspar mengungkapkan fakta yang ia ketahui dan bercerita bahwa Kirana (Putri Wan Ali) adalah teman kecilnya yang selalu bersedia menerima Gaspar untuk datang kerumahnya selagi Gaspar menjadi detektif, Kirana datang kepada gaspar setelah satu bulan menikah, dan bertanya mengapa vaginanya terus mengeluarkan darah dan nanah.Â
Gaspar yang tidak mengerti apa-apa pada saat itu, hanya bisa memberi ide untuk mengganjal celana dalamnya dengan tisu, kini ia sudah mengerti bahwa Kirana memiliki penyakit vital. Setelah itu, Gaspar meninggalkan Wan Ali dan berjalan menuju kotak ungu pudar bermotif bunga-bunga kecil, di atas kotak itu terdapat foto seorang gadis berusia belasan tersenyum simpul, dan Gaspar mengambil kotak tersebut dan juga kotak hitam yang ia incar.
4. Sudut pandangÂ
Sudut pandang yang digunakan dalam novel 24 Jam Bersama Gaspar karya Sabda Armandio menggunakan dua sudut pandang penceritaan, yakni narasi oleh sudut pandang Gaspar sebagai orang pertama. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut.
Aku adalah ia yang diceritakan naga-naga dewasa kepada anak-anak mereka agar cepat tidur, "Atau ia akan mendatangimu." Dulu Kim II Sung menyebut namaku beserta segala kemampuanku untuk menghentikan rengekan Kim Jong II kecil. Aku memang kejam, sulit untuk tidak mengakuinya; tetapi, ya, tetap saja aku tak bisa menolak pesona detektif culun seperti Holmes.
Transkip wawancara oleh sudut pandang tokoh pendukung yaitu saski kejadian. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut.
[Sinyal statis selama setengah menit.]
-1am keadaan sehat jasmani dan rohani serta bersedi-[sinyal statis selama beberapa detik]-rangkan dengan pernyataan yang sebenar-benarnya?
Ya dan tidak. Secara jasmani pinggang saya agak sakit; biasalah, penyakit lama. Namun, secara rohani insyaallah saya dalam keadaan siap, atau minimal saya sudah berusaha keras me-[sinyal statis selama beberapa detik]-ki saya tidak terlalu yakin soal ini. Saya, rasanya, pernah bertemu dengan anak itu. Wajahnya familier, tetapi saya belum bisa ingat lebih jauh. Mungkin perasaan saja.