Mohon tunggu...
Farah Hamidah
Farah Hamidah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

saya....

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Unsur Intrinsik 24 Jam bersama Gaspar

6 Maret 2023   15:11 Diperbarui: 6 Maret 2023   15:17 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Maju mundur dengan ruang berseling antara ruang cerita satu dan ruang cerita dua. Alur maju mundur tersebut sihadirkan melalui peristiwa yang terjadi, ingatan atau lamunan tokoh (aku/gaspar/rahasia) yang ada pada ruang cerota satu dan transkrip introgasi pada ruang ceritanya.

Pengenalan:

Gaspar, berusia 35 Tahun. Ia adalah naga naga yang sering diceritakan orang dewasa kepada anak-anak mereka agar bisa cepat tidur. Pada usia 24 tahun, saat ia masih suka menulis, ia pernah membuat cerita pendek mengenai seorang detektif terkenal yang dedukasinya selalu salah karena ia seorang fanatik kebenaran sebagaimana orang-orang saleh di era Inkuisis menerjemahkan Lukas 14:23 secara harfiah.

Pemunculan konflik:

Gaspar dan Cortazar (sepeda motor kesayangan gaspar) akan merampok toko emas. Mulanya ia datang hendak mencari cincin kawin yang cocok untuk temannya, tetapi niatnya berubah sejak Wan Ali ( pemilik toko emas ) menunjukkan kotak

 hitam seukuran kardus telepon seluler dan gaspar melihat kotak ungu pudar bermotif bunga-bunga kecil yang dipajang di rak dinding, di atas kotak itu terdapat foto seorang gadis berusia belasan tersenyum manis, ia merasa kenal dengan kotak hitam itu, tetapi merasa kenal saja tidak cukup baginya. Ia perlu mengecek isinya. Karena itu ia mencoba mengenal sosok Wan Ali dengan harapan ia bisa mendapatkan kotak itu.

Puncak Konflik:

Gaspar  dan Afif ( seorang gadis yang ia temui di pelataran parkir yang sedang mempertahankan diri dari dua laki-laki berbadan besar dan berusaha memperatahankan tiket konsernya ), ia berusaha untuk mengajak teman dan kerabat pemilik toko emas untuk turun langsung mengikuti niat perampokan yang sudah ia rencanakan. Berbagai alasan ia lontarkan agar mereka bisa yakin, akhirnya ia berhasil mengajak teman dan kerabat Wan Ali. 

Yadi yang ikut karena alasan takut ditinggal Nurida ( sang istri ) karena ia tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan rumah tanggnya, Bu Tati (Ibu kandung Yadi) yang sudah lama menyimpan dendam dengan Wan Ali, Klik dan Njet yang akan segera melaksanakan pernikahan dan membutuhkan banyak biaya, mereka memutusukan untuk ikut merampok dengan Gaspar, karena Gaspar berjanji akan membagi hasil rampokannya dengan adil dan ia hanya penasaran dengan kotak hitam milik Wan Ali. 

Saat sedang akan melaksanakan aksinya, meraka di hadang oleh seorang bertopeng (pesut merah muda) yang mengira Gaspar adalah Budi Alazon, ia meminta Gaspar untuk menghentikan aksinya merampok toko emas Wan Ali, setelahnya Gaspar memiliki perjanjian dengan pria bertopeng tersebut agar ia bisa melanjutkan aksinya. Gaspar meminta Yadi untuk mengambil kunci duplikat toko emas Wan Ali. Wan Ali, yang sedang tertidur di sofa kesayangannya saat mereka datang sambil memeluk kotak hitam yang menjadi incaran Gaspar, mencoba untuk bangun dari tidurnya dan melihat Gaspar dan kawan-kawannya sedang berdiri di hadapannya. 

Gaspar segera berjalan mendekati Wan dan ali sambil meletuk dan mengarahkan Koka (senjata tajam) ke arah perut Wan Ali. Yadi yang kalap memubruk semua orang dan mecekik leher Wan Ali sambil mengulang kata pembunuh, bajingan, mampus kau (ini jdiin garis miring). 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun