Need for Achievement artinya, kebutuhan untuk berprestasi mencerminkan kesediaan untuk mengambil tanggung jawab untuk pemecahan masalah. Karyawan yang baik cenderung mengambil risiko. Kebutuhan kinerja adalah keinginan untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik atau berkinerja lebih baik dari sebelumnya.
Need for Affiliation yaitu, dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, untuk bersama orang lain, dan untuk menghindari melakukan hal-hal yang akan merugikan orang lain.
Need for Power yaitu kebutuhan akan kekuasaan yang mencerminkan dorongan untuk mendapatkan otoritas untuk mempengaruhi orang lain.
Teori ERG (Existence, Related, Growth)
Terdapat tiga dasar kelompok kebutuhan manusia berdasarkan pendapat Clayton Alderfer dalam Mangkunegara (2017), yaitu sebagai berikut:
Existence Needs. Kebutuhan ini berhubungan dengan fisik dari eksistensi pegawai, seperti makan, minum, pakaian, bernapas, gaji, keamanan kondisi kerja dan fringe benefits.
Relatedness needs. Kebutuhan interpersonal, yaitu kepuasan dalam berinteraksi dalam lingkungan kerja.
Growth needs. Kebutuhan untuk mengembangkan dan meningkatkan pribadi. Hal ini berhubungan dengan kemampuan dan kecakapan pegawai.
Teori Motivasi Klasik
Frederick Winslow menjelaskan bahwa orang pada umumnya mau bekerja keras untuk mendapatkan kebutuhan fisik/biologisnya berupa uang atau barang dari pekerjaan. Konsep dasar teori ini adalah Orang bekerja lebih keras ketika menerima imbalan materi atas pekerjaannya. Manajer menentukan bagaimana tugas dilakukan dengan menggunakan sistem insentif untuk memotivasi karyawan. Semakin tinggi kinerja, semakin besar insentif yang mereka terima. Karyawan hanya dapat dimotivasi oleh penghargaan materi, dan ketika penghargaan meningkat, semangat untuk bekerja meningkat.
Teori Hierarki Kebutuhan