Beda Usia, Beda Perlakuan
Anak-anak  yang masih  kecil bisa berada di bawah pengawasan, pendampingan, dan edukasi orangtua. Meski efek tersering adalah tangisan dari sang anak, orangtua  masih punya kendali penuh atas mereka.
Lain halnya dengan  anak  remaja. Anak yang beranjak remaja sudah mulai memiliki otonomi. Bila ditentang, bisa melakukan perlawanan dan berpotensi menjadi agresif. Memahami konsep psikologi perilaku dapat membantu orangtua menghadapi  ini.
Karena tulisan ini fokus membahas psikologi  perilaku, cara  mencegah dan mengatasi kecanduan gim lainnya dapat dibaca dari kumpulan tulisan Kompasianer lain di sini: Seribu Cara Atasi Kecanduan Gim.
Psikologi versus Psikologi
Saya menemukan sebuah buku yang sangat menarik, ditulis oleh Steven Dupon, seorang psikolog pakar impak gim terhadap anak. Buku ini diracik menarik  dengan  bahasa yang mudah dipahami, dan memang diperuntukkan terutama bagi orangtua.
Buku tersebut bisa diakses di sini.
Saya tidak berniat menggurui para orangtua di sini. Tentu pembaca sebagai orangtua punya pengalaman jauh lebih mumpuni dibanding saya.
Saya hanya mencoba berbagi ilmu yang saya ambil dari psikolog pakar impak gim terhadap anak dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Berikut poin-poin penting yang saya tangkap dari uraian beliau dalam bukunya:
1. PDKT, pendekatan
Mungkin Ayah-Bunda ingat di masa-masa PDKT dulu, hal yang dilakukan adalah mencari tahu tentang si dia dan hal-hal yang disukainya. Lalu, kalau bisa pura-pura suka dan mengerti hal kesukaannya.