Dosa/tidak dosa: Dalam beberapa tradisi agama, kegiatan ekonomi tertentu, seperti perjudian atau perdagangan alkohol, dianggap dosa berdasarkan ajaran agama.Kemiskinan dan agama: Kondisi ekonomi juga dapat memengaruhi intensitas religiusitas.Â
Dalam situasi kemiskinan, orang cenderung lebih religius untuk mencari penghiburan dan makna hidup.Ekonomi, dalam hal ini, dapat menentukan bagaimana agama menyesuaikan ajarannya untuk menjawab kebutuhan material umatnya.
5. Komodifikasi Agama
Komodifikasi agama terjadi ketika agama dijadikan alat untuk tujuan ekonomi atau bisnis. Agama, dalam hal ini, menjadi komoditas yang diperdagangkan untuk menghasilkan keuntungan.Bentuk-bentuk Komodifikasi Agama:Bisnis berbasis agama: Penjualan produk keagamaan seperti kitab suci, pakaian religius, atau paket wisata ziarah.
Lembaga keagamaan yang komersial: Agama digunakan sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan, seperti ceramah berbayar atau pendirian lembaga pendidikan agama yang mahal.Pencitraan agama untuk keuntungan: Beberapa tokoh agama atau organisasi keagamaan memanfaatkan agama untuk kepentingan politik atau ekonomi pribadi.Weber mengingatkan bahwa komodifikasi agama dapat mereduksi makna spiritual agama dan mengubahnya menjadi alat ekonomi belaka.
Max Weber, dalam karyanya The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism, menjelaskan bagaimana nilai-nilai agama Protestan, khususnya Calvinisme, memberikan kontribusi penting dalam membentuk spirit of capitalism (semangat kapitalisme) yang modern.Â
Kapitalisme Weberian bukan sekadar sistem ekonomi berbasis pasar bebas, melainkan suatu pandangan hidup dan etos kerja yang memiliki ciri khas tertentu. Berikut adalah penjelasan konsep-konsep utama dalam materi di atas:
1. Kapitalisme Weberian
Pencarian Laba Secara RasionalWeber mendefinisikan kapitalisme bukan hanya sebagai sistem ekonomi yang mengejar laba, tetapi juga sebagai cara hidup yang didasarkan pada pencarian keuntungan terus-menerus melalui metode rasional.Pencarian Laba:
Kapitalisme Weber tidak sekadar berorientasi pada akumulasi kekayaan. Ia menekankan pentingnya penggunaan perangkat kapital secara rasional untuk menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan.Contoh: Seorang pengusaha tidak hanya mencari keuntungan dari satu transaksi, tetapi juga membangun sistem produksi yang efisien untuk menciptakan keuntungan jangka panjang.Rasionalitas: