Mohon tunggu...
Evita Nur Anggraeni
Evita Nur Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Evita Nur Anggraeni, 111211213, Universitas Dian Nusantara, Jurusan Manajemen, Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial, Nama Dosen Prof. Dr. Apollo Daito, M. Si. Ak

Evita Nur Anggraeni Universitas Dian Nusantara NIM 111211213 Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial Mata Kuliah Leadership Nama Dosen : Prof. Dr. Apollo Daito, M. Si. Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Kepemimpinan, Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme (Max Weber)

28 November 2024   13:58 Diperbarui: 28 November 2024   14:26 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


2. Tindakan Non-Rasional (Non-Kalkulatif)Berbeda dengan tindakan rasional, tindakan non-rasional tidak didasarkan pada kalkulasi materi seperti laba atau rugi. Namun, penting untuk dicatat bahwa tindakan ini bukanlah irasional. Tindakan non-rasional didorong oleh motif yang bersifat kultural, emosional, atau tradisional, yang tidak dapat diukur dengan efisiensi atau nilai ekonomi.

Contoh tindakan non-rasional meliputi:Hobi: Seseorang yang melukis atau bermain musik untuk kesenangan pribadi, tanpa memikirkan potensi keuntungan finansial.Tradisi dan Budaya: Ritual adat atau upacara keagamaan yang dilakukan untuk menghormati leluhur atau nilai-nilai spiritual, tanpa memandang aspek ekonomi.Kebiasaan Non-Material: Praktik sehari-hari yang dilakukan karena alasan moral atau etika, seperti membantu orang lain tanpa pamrih.

dokpri, prof Apollo 2014
dokpri, prof Apollo 2014

Max Weber, dalam teorinya tentang tindakan sosial, membedakan berbagai jenis tindakan berdasarkan motivasi dan logika di baliknya. Salah satu yang menjadi fokus Weber adalah tindakan rasional, yang ia pecah menjadi dua jenis utama: tindakan rasional instrumental (instrumental rational action) dan tindakan rasional berdasarkan nilai (value rational action). 

Selain itu, Weber juga menyoroti bentuk tindakan lain seperti tindakan afektif dan tindakan tradisional. Berikut penjelasan lebih lanjut:

1. Rasionalitas Instrumental (Instrumental Rational Action)

Rasionalitas instrumental adalah tindakan yang dilakukan secara kalkulatif dan strategis, dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian untuk mencapai tujuan tertentu. Tindakan ini menggunakan logika efisiensi sebagai landasan utama.

Contoh dari tindakan rasional instrumental:Seorang pengusaha memilih untuk memotong biaya produksi dengan mengalihdayakan tenaga kerja karena hal ini akan meningkatkan keuntungan.Seorang mahasiswa memilih jurusan kuliah berdasarkan prospek kerja dan gaji yang akan diterima di masa depan.Ciri utama dari tindakan ini adalah:

Tujuan jelas dan terukur.Memanfaatkan metode yang paling efisien untuk mencapai tujuan.Kalkulasi untung-rugi menjadi pertimbangan utama.Dalam kapitalisme modern, rasionalitas instrumental menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan di berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik, dan bisnis.

2. Rasionalitas Berdasarkan Nilai (Value Rational Action)

Berbeda dengan rasionalitas instrumental, rasionalitas berdasarkan nilai adalah tindakan yang didorong oleh komitmen pada nilai tertentu. Dalam hal ini, individu bertindak bukan untuk mencapai keuntungan materi, melainkan untuk mewujudkan nilai-nilai yang dianggap penting atau benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun